Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada rapat Kabinet luar biasa pada tanggal 27 Desember ini, pemerintah menyetujui anggaran untuk tahun fiskal 2025. Jumlah total rekening umum awal ini sebesar 115,5415 triliun yen, rekor tertinggi berdasarkan anggaran awal.
Dari jumlah tersebut sekitar 33,1 persen dianggarkan untuk kalangan lansia sehingga membuat kalangan muda Jepang mengomel di sana sini.
"Masak kita cari kerja capek-capek, eh orangtua yang menikmati pajak kita?" ungkap Jiro Tanaka seorang anak muda Tokyo kepada Tribunnews.com Jumat (27/12/2024).
Baca juga: Orang Indonesia Selalu Senyum dan Cerah, Membuat CEO Jepang Ini Ingin Berbisnis
Di beberapa forum chating Jepang pun kini tidak sedikit anak muda Jepang yang membicarakan soal anggaran mendatang 2025 yang terbanyak dipakai untuk kalangan lansia.
Dari jumlah lebih 115 triliun yen tersebut, pengeluaran terkait jaminan sosial akan menjadi 38,2778 triliun yen (33,1%), meningkat sekitar 560 miliar yen dari tahun fiskal saat ini. Jumlah tersebut diutamakan bagi kalangan lansia di Jepang (pengobatan, perawatan rumah sakit dan sebagainya), di tengah penuaan populasi.
Jumlah biaya obligasi pemerintah yang digunakan untuk penebusan dan pembayaran bunga juga telah melebihi tahun fiskal saat ini.
Sementara anggaran pertahanan adalah 8,7 triliun yen lebih, yang mencakup anggaran untuk pengembangan rudal jarak jauh yang akan digunakan untuk kemampuan serangan balik terhadap pangkalan musuh (kemampuan untuk menyerang pangkalan musuh) dan biaya untuk meningkatkan kualitas SDM atau personel SDF (pasukan beladiri Jepang).
Selain menggandakan anggaran awal, departemen pencegahan bencana Kantor Kabinet juga mengantisipasi pembentukan Badan Penanggulangan Bencana yang diumumkan oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba, "Pemerintah juga menggandakan subsidi untuk pemerintah daerah untuk kebijakan revitalisasi daerah 2.0, yang merupakan kebijakan yang telah disepakati bersama."
Dari sisi pendapatan, penerimaan pajak diproyeksikan mencapai rekor tertinggi sebesar 78,44 triliun yen, tetapi untuk menutupi kekurangannya, pemerintah menerbitkan obligasi pemerintah sebesar 28,649 triliun yen, yang lebih banyak dari tahun fiskal ini, dan manajemen fiskal yang bergantung pada utang terus berlanjut.
Anggaran akan diserahkan ke sesi Diet biasa yang diadakan pada Januari tahun depan, dan partai yang berkuasa bertujuan untuk meloloskan RUU tersebut pada akhir Maret 2025.
Namun karena partai yang berkuasa kurang memiliki mayoritas di parlemen, kerja sama partai oposisi akan diperlukan untuk meloloskannya, dan musyawarah diperkirakan akan sulit.
Untuk alasan ini, diskusi kebijakan antara partai yang berkuasa dan oposisi, termasuk pendidikan gratis yang dituntut oleh Asosiasi Restorasi Jepang dan lainnya diperlukan dan menaikkan "penghalang pendapatan tahunan sebesar 1,03 juta yen" yang dianjurkan oleh Partai Demokrat Jepang (DPJ) adalah kunci negosiasi antara koalisi dan oposisi Jepang.
Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.