TRIBUNNEWS.COM, RAQQA - Sekelompok penjahat Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi empat pria pesepak bola Suriah atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi.
Demikian situs berita The Sun, Jumat (8/7/2016) malam atau Sabtu (9/7/2016) pagi WIB, di Raqqa, ibu kota kekhalifahan ISIS di Suriah.
Eksekusi itu juga dilakukan setelah kelompok teror ISIS mengumumkan bahwa sepak bola dan olahraga lainnya haram karena hal itu berasal dari kultur kafir di Barat.
Para fanatis ISIS memenggal kepala empat pesepak bola Suriah atas tuduhan bahwa mereka telah menjadi mata-mata bagi kelompok YPG Turki, yang merupakan musuh bebuyutan ISIS.
Kelompok teror brutal itu mengunggah foto-foto tentang pemandangan merengerikan, di mana para korban tergeletak bersimbah darah ke akun Twitter mereka @Raqqa_SL.
Para korban kekejian terbaru ISIS itu adalah Osama Abu Kuwait, Ihsan Al Shuwaikh, Nehad Al Hussen, dan Ahmed Ahawakh.
Gambar-gambar yang diunggah ke Twitter itu memperlihatkan para korban dihabisi di depan sekelompok anak-anak mereka.
Setelah memenggal para pesepak bolah itu, bersama pria kelima lainnya yang tidak diidentifikasi, algojo ISIS yang “sakit” itu memaksa anak-anak untuk memeriksa mayat yang telah dimutilasi.
Empat pesepak bola yang menjadi korban pembunuhan biasanya bermain untuk tim beken setempat, bernama Al-Shabab, sebelum ISIS menguasasi Suriah utara, dua tahun yang lalu.
ISIS melarang sepak bola di seluruh wilayah kekuasaan mereka dan mengumumkan, semua jenis olahraga adalah haram.
Tahun lalu, kelompok yang merasa dirinya suci dan pengawal kebenaran agama itu mengeksekusi 13 remaja pria di Irak setelah kedapatan sedang menonton acara sepak bola di televisi.
Menurut Mail Online , para remaja itu ditembak dengan senjata di ruang publik setelah menonton Piala Asia di mana Irak bertarung melawan Jordania.
ISIS juga dilaporkan sedang berusaha keras untuk menyerang ajang sepak bola Eropa 2016 di Perancis pada musim panas ini. Namun, serangan tidak terjadi.(Pascal S Bin Saju)