Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gadis Jepang usia 19 tahun, Marin Minamiya, merupakan gadis Jepang termuda yang berhasil menaklukkan gunung Everest Senin pagi kemarin (11/7/2016).
“Marin Minamiya berhasil menaklukkan gunung Everest Senin pagi," ujar petugas resmi pendaki gunung, Gyanendra Shrestha, yang memonitor kegiatan Minamiya khusus kepada Kyodo News Selasa ini (12/7/2016).
Seorang agen trekking yang membantu Minamiya, Pasang Tshering Sherpa, juga menekankan gadis Jepang itu sampai ke puncak Everest yang tingginya 8.848 meter dari permukaan laut, bersama 18 anggota tim lainnya, lewat jalur tenggara Nepal.
Ekspedisi ini diorganisir oleh International Mountain Guides, organisastor ekspedisi dari Amerika Serikat.
“Kembali dari Kathmandu setelah tiga hari sangat melelahkan, saya akan kembali ke Tokyo Narita besok dan minggu depan saya akan menuju Denali Alaska. Turun dari basecamp ini tampaknya sempurna sekali," ujar Minamiya lewat facebooknya.
“Saya senang sekali, meskipun saat itu rasanya luar biasa lelah dan badan ini mau lepas semua rasanya. Tapi akhirnya saya berhasil sampai di puncak dan luar biasa bahagia, sampai tak bisa tidur rasanya," tulisnya lagi.
Sebelumnya Minamiya pernah pula menaklukkan Gunung Manaslu dengan ketinggian 8.163 meter, gunung tertinggi ke-8 di dunia dari pusat barat Nepal.
Dia aktif mendaki gunung tinggi tersebut sejak Oktober tahun lalu.
Wanita termuda di dunia yang berhasil menaklukkan gunung Everest dari India yaitu Malavath Purna, yang mendaki saat berusia 13 tahun tahun 2014.
Purna mendaki dari arah Tibet karena Nepal tidak memperbolehkan anak di bawah usia 16 tahun mendaki gunung Everest.
Menurut Shrestha, lebih dari 400 orang pendaki gunung mencoba mendaki Everest dengan rute sama saat 11 Mei tahun ini.
“Ekspedisi pendakian gunung telah selesai sekarang dan semua turun gunung saat ini," katanya lagi.
Sebanyak 289 warga asing diberikan izin untuk mendaki gunung Everest tahun ini.
Tiga pendaki gunung asing masing-masing dari India, Australia dan orang Belanda akhirnya meninggal saat mendaking gunung Everest.
Mereka jatuh dari gunung Jumat lalu. Sedangkan dua orang India lainnya dinyatakan hilang belum ditemukan.
Para pendaki mulai melakukan pendakian lagi setelah dua tahun terakhir dinyatakan pendakian sangat berbahaya karena alam yang tidak bersahabat.
Tahun 2014, sebuah longsoran salju tebal membunuh 16 pendaki gunung sehingga membuat pembatalan serta pelarangan pada musim pendakian tersebut.
Tahun 2015 longsoran salju tebal juga terjadi akibat gempa bumi 7,8 SR sehingga membunuh 18 pendaki gunung.
Membuat pendakian di dibatalkan dan muncul larangan pendakian untuk tahun lalu.