Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tiga orang anggota mafia Jepang (yakuza) dengan pemimpin Taizo Inada (47), anggota Kimoto-gumi--afiliasi dengan Sumiyoshikai Tokyo--ditangkap polisi karena mengancam dan memeras seorang pekerja konstruksi yang telah berusia 72 tahun.
"Tersangka mengancam seorang pekerja konstruksi yang disuruhnya untuk membongkar bangunan di daerah Taitoku Tokyo dekat Stasiun Ueno. Namun karena terlambat beberapa minggu tersangka marah dan mengancam serta memeras uang darinya," kata sumber Tribunnews.com, Sabtu (16/7/2016).
Kejadiannya Januari 2016, Inada beserta anak buahnya dua orang mendatangi seorang pekerja konstruksi yang pernah diminta untuk menghancurkan bangunan, di sebuah restoran di Nakanoku Tokyo.
Namun pekerja tersebut terlambat beberapa minggu sehingga membuatnya marah dan mengancam akan membunuhnya serta memeras uang 6,9 juta yen.
Karena kejadiannya sudah lama, Inada kepada polisi hanya menyatakan "Tidak ingat hal tersebut,".
Kepada orangtua yang berusia 72 tahun itu Inada mengatakan, "Kamu harus bayar kompensasi karena terlambat membongkar bangunan tersebut dan saya sendiri telah membayar uang kepada orang lain gara-gara kamu terlambat. Oleh karena itu kamu harus bayar kepada saya uang sejumlah 6,9 juta yen. Kalau tidak, kamu tahu ya apa yang akan terjadi," katanya kepada sang pekerja konstruksi tersebut.
Anggota Kimoto-gumi yang bermarkas di Shinjuku tersebut mengakui tidak ingat sama sekali ancaman tersebut.
Polisi akan menelusuri dan menyelidiki lebih lanjut kasus ini setelah penangkapan Inada beserta dua anak buahnya tersebut.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.