TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Upaya sekelompok militer untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berhasil digagalkan.
Hampir 3.000 tentara yang diduga terlibat kudeta militer telah ditangkap Pemerintah Turki.
Meski demikian, sejumlah tentara yang ditangkap atas tuduhan kudeta mengaku tidak tahu bahwa mereka berupaya mendongkel kekuasaan Erdogan.
Dilansir dari laman RT yang Kompas.com kutip Minggu (17/7/2016), saat diinterogasi, para tentara itu mengaku mengira sedang melakukan latihan militer. Mereka baru sadar apa yang terjadi saat dihadang masyarakat yang menolak kudeta.
"Saat orang mulai naik ke atas tank, kami baru mulai memahami semuanya," ujar seorang tentara, dikutip dari media Turki, Hurriyet.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim melaporkan bahwa sebanyak 2.893 prajurit dan perwira telah ditahan atas dugaan upaya kudeta.
Sebanyak 678 tentara dan 10 perwira yang dipimpin seorang kolonel juga ditahan saat berusaha menguasai Bandara Internasional Ataturk.
Setidaknya 265 orang tewas dalam upaya kudeta yang digagalkan dalam semalam itu, termasuk 104 pendukung kudeta. Adapun 1.440 orang terluka di ibu kota Ankara dan Istanbul.
Turki menuding Fethullah Gulen (75), ulama Turki yang menetap di AS, sebagai dalang upaya kudeta.
Gulen dahulu adalah sekutu dekat Presiden Recep Tayyip Erdogan. Keduanya berseberangan pandangan dalam beberapa tahun terakhir setelah Erdogan mencurigai Gulen akan mendongkelnya dari kekuasaan.
Sumber: Russia Today