TRIBUNNEWS.COM, MANILA -- Pemerintah Filipina menolak proposal China untuk memulai pembicaraan bilateral soal Laut China Selatan, karena Beijing meminta Filina tak membahas keputusan Mahkamah Arbitrase Internasional.
Menlu Filipina Perfecto Yasay mengatakan, dia bertemu dengan Menlu China Wang Yi di sela-sela pertemuan para pemimpian Asia dan Eropa di Mongolia akhir pekan lalu.
Setelah mengangkat isu Laut China Selatan terkait keputusan Mahkamah Arbitrase, Yasay menyadari pembicaraan belum dapat dilangsungkan.
Beijing dan Manila memperebutkan Scarboroug Shoal sebuah gugusan pulau karang yang berjarak sekitar 230 kilometer dari pesisir Filipina.
China menduduki gugusan kepulauan itu pada 2012 setelah sempat bentrok dengan AL Filipina. Setahun kemudian Manila mengajukan gugatan ke mahkamah arbitrase.
"Scarborugh Shoal adalah kawasan penangkapan ikan tradisional yang seharusnya terbuka untuk bangsa Filipina, China dan nelayan dari tempat lain," demikian salah satu keputusan Mahkamah Arbitrase di Den Haag.
Namun, China tak mengindahkan keputusan mahkamah dan malah mengancam Filipina soal konflik yang mungkin terjadi di kawasan itu.
"China mengatakan, jika kami bersikukuh ingin menguasai (Scarborough Shoal), maka kita kemungkinan akan menuju sebuah konfrontasi," ujar Yasay dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABS-CBN, Selasa (19/7/2016).
"Saya merasa memang beginilah China berlaku di hadapan publik tetapi saya juga merasa mereka memberi ruang bagi kami untuk membicarakannya lewat pintu belakang," ujar Yasay.