Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MUNICH - Walikota Munich Dieter Reiter menyatakan hari berkabung bagi para korban penembakan di pusat perbelanjaan Olympia Einkaufzentrum OEZ di Munich, Jerman, Jumat (22/7/2016) malam.
Dieter Reiter mengatakan "Kota ini terkejut dan terkejut saat aksi penembakan yang mengerikan itu."
Dalam sebuah pernyataannya Sabtu (23/7/2016) di akun Facebook, Reiter mengungkapkan belasungkawa kepada para korband dan keluarganya.
Selain itu, Walikota berterima kasih kepada pasukan keamanan yang melindungi warga dan berjibaku dengan pelaku penembakan yang diketahui seorang pemuda keturunan Iran berusia 18 tahun.
Reiter mengatakan Sabtu (23/7/2016) sebagai hari berkabung, sehingga semua perayaan-perayaan umum di kota tersebut selama akhir pekan dibatalkan.
"Ini adalah waktu-waktu yang sangat sulit untuk Munich," katanya.
Kata Peter Beck, seorang jurubicara kepolisian Munich, petugas masih mengumpulkan barang bukti dari tempat kejadian pada Sabtu pagi.
"Berkaitan dengan tersangka, kita harus memeriksa semuanya, tetapi kita tidak tahu apa motif yang memicu aksi penembakan itu," kata Beck kepada The Associated Press (AP).
Hingga berita ini diturunkan sepuluh orang tewas, termasuk terduga pelaku penembakan dalam peristiwa tersebut.
Kepolisian Munich, Sabtu (23/7/2016), mengatakan, terduga penembakan di pusat perbelanjaan Olympia adalah pemuda keturunan Iran berusia 18 tahun.
"Terduga pelaku adalah seorang remaja warga Jerman asal kota Munich yang berdarah Iran. Dia berusia 18 tahun," kata kepala Kepolisian Munich Hubertur Andrae kepada para jurnalis.
"Sejauh ini motif aksi ini belum diketahui," tambah Hubertus.
Sebelumnya, polisi menemukan jasad seorang pria sekitar satu kilometer dari pusat perbelanjaan Olympia yang menjadi lokasi serangan.
Pria itu diduga kuat pelaku serangan yang menewaskan sembilan orang tersebut dan diduga bunuh diri usai melakukan aksinya.
Ini adalah serangan maut terbesar di Jerman dan merupakan serangan ketiga di Eropa dalam delapan hari terakhir.
Dua tragedi sebelumnya adalah serangan truk di Nice, Perancis yang disusul serangan pisau dan kapak di dalam sebuah kereta api di Bavaria, Jerman. (AP/AFP)