TRIBUNNEWS.COM, SIRTE - Komando Amerika Serikat di Afrika (USA FRICOM), Selasa (9/8/2016) mengumumkan telah melakukan delapan serangan udara baru, terhadap posisi-posisi kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Sirte, Libya.
Sirte adalah sebuah kota pantai penting yang menjadi pangkalan operasi kelompok teroris itu.
Hingga saat ini, AS telah melangsungkan 28 serangan udara sebagai bagian dari operasi Halilintar Odyssey, yang dimulai 1 Agustus.
Operasi ini digelar menyusul permintaan bantuan dari Pemerintah Persatuan Nasional Libya (GNA).
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan, mengatakan, kepada VOA Indonesia, pasukan khusus AS juga berada di kawasan itu.
Pasukan khusus itu disiapkan untuk melakukan sejumlah koordinasi. Namun penjabat ini tidak menjelaskannya secara lebih rinci.
Sementara itu, Jurubicara USA FRICOM Robyn Mack mengatakan, usaha AS itu hanya terbatas pada serangan udara, dan berbagi informasi untuk mendukung serangan-serangan itu. Hal ini terjadi atas permintaan GNA.
Pasukan yang setia kepada GNA telah membuat kemajuan berarti dalam memerangi ISIS. Mereka berhasil mendesak kelompok teroris itu itu kembali ke pusat Kota Sirte.
Nnamun kini, pasukan itu menghadapi perlawanan kuat dan mengalami stagnansi.
Selain serangan udara AS, tidak jelas berapa banyak lagi bantuan yang akan datang ke Libya.