TRIBUNNEWS.COM, HAVANA - Fidel Castro mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada warga Kuba yang menyampaikan ucapan selamat atas ulang tahun ke-90 yang baru dia tapaki.
Dalam surat terbuka yang dipublikasikan di media milik pemerintah di Kuba, Sabtu (13/8/2016), Castro pun melontarkan kritiknya kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Castro sebelumnya terlihat hadir dalam acara penghormatan untuk ulang tahunnya di Teater Karl Marx, di Havana.
Tokoh bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz ini lahir pada 13 Agustus 1926.
Acara penghormatan dan pertunjukan musik untuk Castro ini disiarkan langsung oleh jaringan televisi nasional Kuba. Demikian diwartakan kantor berita Associated Press.
Castro terakhir kali muncul ke hadapan publik pada bulan April lalu. Namun, dalam kesempatan acara ini Castro tidak berbicara.
Castro terlihat duduk di atas kursi roda khusus, sambil menyaksikan pertunjukan musikal di hadapannya.
Pemimpin revolusi Kuba itu duduk di samping adiknya, Presiden Raul Castro, dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Di sekitarnya pun terlihat para petinggi militer dan sipil Kuba.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap ungkapan hormat, ucapan, dan doa yang saya terima dalam beberapa hari terakhir," tulis Castro dalam suratnya.
Menurut dia, semua hal itu memberikan kekuatan bagi dia, dan akan dibalaskan dalam bentuk ide-ide bagi perkembangan Kuba.
"Kemajuan teknologi kesehatan modern telah memungkinkan saya untuk meniti hidup lebih lama di bumi ini," ungkap Castro.
Castro melepaskan jabatan Presiden Kuba sekitar 10 tahun lalu, setelah diketahui mengidap penyakit gastrointestinal yang parah.
Kritik
Tak lupa, Castro pun melontarkan kritik kepada Obama. Dalam kunjungan ke Havana pada Maret lalu, Obama menyerukan agar warga Kuba melihat masa depan.
Seminggu setelah perjalanan Obama itu, Castro pun sempat memberikan tanggapan atas ucapan Presiden AS tersebut.
Dia menulis surat yang tegas memberikan peringatan kepada Obama bahwa Kuba dan rakyatnya tak membutuhkan apa pun dari AS.
Dia lantas menyuruh Obama untuk membaca catatan sejarah, yang membuktikan bahwa Kuba tak pernah bergantung pada AS.
Kini, dalam surat terbarunya, dia melontarkan kritik kepada Obama yang tidak menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jepang, saat melakukan kunjungan ke Hiroshima, Mei lalu.
Dia menyebut pidato Obama di Jepang kala itu sebagai sebuah pidato yang lemah.