TRIBUNNEWS.COM, MOSUL - Para algojo Negara Islam di Irak dan Suriah telah mengeksekusi enam orang dengan merebus mereka di dalam tong atau tangki ter yang sedang mendidih.
Ter adalah cairan hitam yang biasa dipakai untuk aspal jalan.
Cara eksekusi yang kejam itu dilakukan ISIS dalam sebuah pengadilan syariah menurut penafsiran sempit dan sesat dari kelompok bandit tersebut di al-Shora, Irak.
Situs berita Daily Express, Selasa (16/8/2016), melaporkan, enam orang itu direbus sampai mati atas tuduhan bahwa mereka telah menjadi mata-mata bagi kelompok musuh.
Eksekusi menyeramkan itu dilakukan di depan umum di sebuah pusat komando ISIS di al-Shora, Irak, sebagai taktik bejat mereka untuk menyebarkan ketakutan di kalangan warga.
Enam korban terpidana mati itu berasal dari Mosul. Mereka dituduh sebagai mata-mata untuk pemerintah Irak sebelum mereka akhirnya tertangkap dan dieksekusi dengan cara yang keji.
Dalam berbagai penghakiman sebelumnya, eksekusi dengan cara direbus di tangki ter panas itu belum dikenal.
Seorang sumber mengatakan, "ISIS mengeksekusi enam orang dari Mosul karena berkolaborasi dengan Komando Operasi Ninive. Hukuman mati dilaksanakan ISIS Syariah Court,” tulis Daily Mail mengutip Iraqi News.
"Enam orang ditaruh di dalam tangki berisi tar mendidih dan eksekusi dilakukan di salah satu markas ISIS di al-Shora,” kata sumber.
“Eksekusi dilakukan dengan tujuan menyulut rasa takut di antara warga," ujar sumber lagi.
Daily Mirror/Getty Seorang terduga gay atau pria penyuka sesama jenis dilempar dari gedung tinggi di Irak oleh para algojo ISIS.
Pembunuhan terbaru terjadi setelah terungkap bahwa maniak ISIS mengeksekusi sedikitnya 100 orang dalam seminggu.
Bulan lalu, jihadis ISIS membantai empat pesepak bola di depan kerumunan anak-anak dan 25 warga sipil dengan melarutkan mereka dalam cairan asam korosif.
Seorang petinggi militer Irak mengatakan, pembunuhan mengerikan itu adalah tanda bahwa ISIS semakin putus asa karena terus menderita kekalahan dalam berbagai pertempuran.
Brigadir Jenderal Abdul-Karim Sabawi mengatakan pada Juli lalu, “ISIS menangkap 23 pemuda dari Nimrod dan al-Salamiya dan memenggal mereka”.
Para korban dituduh bekerja sama dengan pasukan keamanan.
"Kejahatan keji ini terjadi setelah persiapan untuk membebaskan Mosul dari kendali ISIS hampir rampung."
Kelompok bejat itu diyakini telah membunuh lebih dari 100 orang karena tudingan mata-mata dalam seminggu terakhir.
Sebagian besar eksekusi yang dilakukan ISIS ialah dengan cara memenggal korban.
Menurut catatan Kompas.com, hukuman mati yang pernah diterapkan ISIS selama ini terhadap terpidana antara lain dengan cara memenggal, merajam dengan batu, melempar dari gedung tinggi, dan membakarnya. (*)