TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Kelompok militan ISIS merilis majalah Internet baru yang menyerukan para pendukung untuk terus menjalankan serangan-serangan teror baru.
Adalah "Rumiyah" nama majalah itu yang diluncurkan, Senin (5/9/2016).
Seperti dikutip dari media Jepang NHK, Rabu (7/9/2016), majalah baru ISIS ini setidaknya dalam delapan bahasa, termasuk bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Turki, Indonesia, Uygur, dan Pashto.
Dalam publikasi perdananya sebanyak 38 halaman itu, Majalah ISIS itu menyebutkan bahwa militannya dari Australia, Ezzit Raad, telah tewas terbunuh di Suriah.
Majalah itu juga mendesak para pendukung untuk menjalankan serangan-serangan brutal di tempat-tempat umum di Australia termasuk Gedung Opera Sydney dan stadion-stadion olahraga. (NHK)