TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Saat ini ritual haji bukan lagi hal yang hanya digandrungi muslim yang sudah berumur.
Di musim haji tahun ini saja, wajah-wajah muda cukup banyak ditemukan dalam rombongan jemaah yang berjumlah 1,5 juta orang itu.
Satu di antaranya adalah Saniah, seorang jemaah dari Inggris yang berusia 25 tahun, yang kali ini kembali ke Arab Saudi untuk ibadah haji.
"Saya dan keluarga sempat datang ke sini 12 tahun lalu untuk melaksanakan umrah," cerita Saniah.
Berangkat haji di usia yang cukup muda, Saniah berpendapat menunaikan ibadah haji semasa muda justru membuat ibadah itu lebih mudah dilakukan.
Menurutnya, orang-orang muda tentu akan lebih kuat untuk menghadapi perjalanan dan antrian panjang, di tengah cuaca panas terik.
"Zaman dulu mungkin kebanyakan muslim menunggu hingga tua dulu baru berangkat haji, zaman sekarang orang makin sadar aturan agama," katanya.
Mohammed, jemaah dari Perancis, mengatakan ia memutuskan berangkat haji di usia 33 tahun ini karena berpikir mumpung dirinya masih sehat.
"Karena sudah jadi kewajiban dan selagi sehat, sesegera dan sebisa mungkin saya dan istri berangkat," ucapnya.
"Daripada uangnya untuk beli mobil atau harta duniawi lainnya, lebih baik dihabiskan untuk sesuatu yang memberikan keuntungan di akhirat," tambahnya.
Sejumlah agen perjalanan yang mengurus keberangkatan haji juga mengatakan kliennya banyak yang merupakan muslim muda.
Meningkatnya jemaah haji muda dikatakan memberikan perubahan pada perkembangan Kota Mekkah.
Menurut penulis buku 'Paris-Mecca, Sociology of the Pilgrimage', Omar Saghi, peningkatan pelayanan hotel dan restoran menjadi dampaknya.
Namun, bagi beberapa jemaah muda, peningkatan pelayanan hingga selevel bintang lima itu malah seakan menutup aspek spiritual ibadah. (9News/Ahram Online).