TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Otoritas Federal Amerika Serikat, Minggu (18/9/2016), dilaporkan telah menangkap lima orang yang diduga terkait dengan serangan bom di New York.
Perwakilan Biro Investigasi Federal (FBI) berkicau di akun Twitter-nya bahwa tak seorang pun yang dituduh terkait dengan ledakan di kawasan Chelsea, New York yang telah melukai 29 orang pada Sabtu (17/9/2016) malam.
"Kami memang telah menghentikan sebuah mobil yang terkait dengan penyelidikan,” kicau FBI di Twitter, seperti dilaporkanAgence France-Presse.
“Namun, tak seorang pun yang telah disangka terkait dengan kejahatan. Penyelidikian sedang dilanjutkan,” kata FBI menangkis laporan media lokal.
Meski demikian, media lokal di New York mengatakan, lima penumpang di sebuah kendaraan telah ditangkap dari sebuah kendaraan dan mereka ditahan untuk dimintai keterangannya.
Kendaraan yang dicurigai itu dicegat pada sekitar pukul 19.30 waktu setempat atau Senin (19/9/2016) pagi WIB di jembatan Verrazano-Narrows, yang menghubungkan kawasan Brooklyn dan Staten Island di New York.
Media lokal, New York Daily News melaporkan, polisi juga menemukan senjata di dalam kendaraan tersebut.
Satu di antara tersangka diketahui berdasarkan rekaman kamera pengawas, tetapi belum jelas apakah dia termasuk di antara lima orang yang ditahan.
Juru bicara polisi New York menolak berkomentar, dan mengatakan, penyelidikan masih sedang berlangsung.
Bom yang meledak Sabtu (17/9/2016) malam dan peledak lain yang ditemukan di New York, sama-sama merupakan panci bertekanan yang diisi peledak dan pecahan logam.
Dari fakta tersebut, polisi mengetahui, bahwa secara fisik bahan-bahan tersebut mirip dengan bom yang digunakan pada lomba bari marathon di Boston pada tahun 2013.
Mengutip para pejabat penegak hukum, New York Timesmengatakan, pelaku menggunakan telepon gengam lipat dan lampu hiasan Natal untuk meledakkan bahan peledak di dalamnya.