Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, MAINZ - Kepolisian Jerman polisi menetapkan status siaga setelah terjadi ledakan di sebuah masjid di Jerman, Selasa (27/9/2016).
Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di Masjid Fatih Camii yang terletak di Dresden, daerah di mana gerakan antiIslam Jerman PEGIDA bercokol.
Saat kejadian, ada seorang imam bersama istri dan dua anaknya sedang berada di sana.
Namun, keempatnya tidak mengalami cedera apapun dan polisi pun menyebut tidak ada korban cedera dalam insiden tersebut.
Kepolisian mengatakan ledakan dipicu sebuah bom buatan yang meledak di luar masjid, dekat sebuah pintu akses masuk masjid.
Berselang 30 menit setelah ledakan itu terjadi, ledakan kedua terjadi di Pusat Kongres Internasional yang juga berlokasi di Dresden.
Bom buatan juga disebutkan menjadi pemicu ledakan tersebut.
Polisi menyebut motif dari serangan itu adalah xenofobia alias fobia terhadap orang asing atau orang dari negara lain.
"Meski belum ada yang mengklaim serangan tersebut, kami berpendapat motifnya adalah xenofobia," kata Kepala Kepolisian Dresden Horst Kretzschmar.
Atas kejadian itu, kepolisian telah menetapkan status siaga dan memperketat pengamanan di sekitar masjid tersebut.
Kretzschmar juga menyebut kemungkinan serangan itu ada kaitannya dengan festival Tag der Deutschen Einheit (Hari Nasional Jerman).
Hari nasional yang akan diperingati 3 Oktober mendatang itu merayakan bersatunya Jerman usai Tembok Berlin diruntuhkan. (NBC NEws/Deutsche Welle)