TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA-- Sebuah situs penyedia perempuan pendamping atau escort melelang keperawanan seorang gadis agar dia memiliki biaya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Situs itu menampikan foto gadis yang hanya disebut bernama Ariana (20), yang rela menjual keperawanannya untuk mendapatkan uang untuk biaya kuliah kedokteran di negara lain.
Dan harga yang diterapkan tidak murah dengan lelang dimulai dari harga 150.000 euro atau sekitar Rp 2 miliar.
"Banyak siswa yang memiliki masalah keuangan dan harus mampu mengatasi masalah tersebut. Mereka harus bekerja keras demi membayar pendidikan," ujar Ariana.
"Saya ingin pergi ke luar negeri untuk belajar ilmu kedokteran. Namun, biayanya pasti sangat mahal, biaya hidup juga mahal," tambah dia.
"Saya bayangkan hidup di luar negeri sangat berat. Sehngga saya ingin melepaskan diri dari beban biaya itu sehingga bisa fokus belajar," tambah dia.
Lalu mengapa Ariana memilih menjual keperawanannya? Bagi gadis itu, apa yang dilakukannya tak ada yang salah dari sudut pandang apapun termasuk dari sisi etika.
"Itu adalah cara termudah mendapatkan banyak uang dalam waktu singkat," kata dia.
Sejumlah kalangan menilai langkah yang dilakukan Ariana ini akan menyusahkan para perempuan yang berjuang untuk independensi dan kesetaraan.
"Saya adalah perempuan yang independen dan saya bisa melakukan apapun yang saya mau. Percayalah, saya sudah lama mempertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan ini," tambah dia.
"Saya sudah mencoba mencari cinta sejati tetapi gagal. Lalu mengapa saya harus kehilangan keperawanan dari pria yang kemudian menghancurkan hati saya?" tanya dia.
Ariana melanjutkan, dia sudah mencari alternatif lain untuk mencari biaya kuliah sebab orangtuanya tidak kaya dan pemerintah Rusia tak memberikan beasiswa untuk kuliah di luar negeri.
Dia menambahkan, kedua orangtuanya tak mengetahui langkahnya menjual keperawanan. Namun, Ariana berjanji akan menjelaskan keputusannya ini kepada mereka kelak.