TRIBUNNEWS.COM, KOREA - Topan Chaba mengamuk di selatan Korea. Sejak kemarin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul terus memantau perkembangan dampaknya.
"Kita berkomunikasi dengan teman-teman di Pulau Jeju. Dikabarkan tambak-tambak yang menjadi lahan pekerjaan para TKI nyaris ludes disapu sang topan," ujar Minister Counsellor KBRI, M Aji Surya, dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Kamis (6/10/2016).
Akibat Topan Chaba, sejumlah bangunan runtuh. "Tapi sejauh ini tidak terdengar adanya korban dari WNI," ia menambahkan.
Topan Chaba juga melanda daerah pantai Tongyeong, dekat Kota Busan. Akibat topan ini hampir semua TKI tidak melaut. Tak kurang tujuh persen TKI di Korea bekerja sebagai ABK kapal ikan dan pekerja tambah.
"Ombaknya tinggi dan anginnya kencang," kata Aji seperti dituturkan seorang TKI yang bekerja sebagai pelaut. Sampai saat ini belum terdengar korban jiwa dari WNI.
Tim Konsuler KBRI Seoul mengontak pemerintah setempat untuk mengetahui apakah ada korban dari WNI. Hasilnya sampai siang nihil.
KBRI Seoul terus berjaga melihat perkembangan. Tak menutup kemungkinan akan mengirimkan satu tim ke Pulau Jeju untuk mengetahui masalah di lapangan.
Topan Chaba yang mirip tsunami melanda Korea Selatan. Ombak setinggi delapan meter menerjang Kota Busan sejak Selasa (4/10/2016).
Tak hanya Busan, pulau wisata Jeju turut terdampak Topan Chaba sehingga jumlah wisatawan turun. Sementara sudah lima orang tewas akibat topan ini.
Hujan lebat mengguyur Busan dan Ulsan turut menimbulkan banjir bandang di kota-kota tersebut. Menurut sejumlah dokumentasi yang tersebar, Busan tampak seperti daerah yang baru diterjang tsunami.
Dalam sebuah video, terlihat air ombak menyapu sebuah lapangan parkir dan menyeret sejumlah mobil yang terparkir di sana.
Topan Chaba dikatakan membuat sejumlah industri besar di Busan dan Ulsan tidak beroperasi untuk menghindari bahaya akibat topan.
Ulsan merupakan pusat industri besar Korea Selatan, yang merumahi beberapa industri besar seperti Hyundai Motors dan lainnya.
Topan juga memutus aliran listrik di daerah-daerah terdampak, sehingga warga setempat terjebak dan terisolasi di kediamannya.
Netizen meramaikan tagar topik #PrayForBusan untuk menyampaikan doa dan belasungkawa terhadap korban topan besar tersebut.