TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Thailand mengundur setahun pengangkatan monarki terbarunya, lantaran masih dalam suasana berduka.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan pengangkatan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn sebagai raja akan dilakukan setahun lagi.
Menurutnya, Maha Vajiralongkorn meminta untuk tidak segera naik tahta, karena masih berduka atas kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej.
Penobatan akan dilakukan setelah masa berkabung senasional berakhir, yang telah ditetapkan akan berlangsung selama setahun penuh.
Sementara itu, Thailand akan dipimpin oleh mantan Kepala Militer dan Perdana Menteri Thailand, Prem Tinsulanonda.
Prem Tinsulanonda akan bertugas layaknya pelaksana tugas (PLT) raja.
Prayuth Chan-ocha mengatakan Maha Vajiralongkorn telah bertemu dengan Prem Tinsulanonda soal tugasnya mengambil alih kerajaan itu.
"Satu yang (Vajiralongkorn) katakan adalah ia meminta agar rakyat tidak usah bingung atau khawatir soal urusan pemerintahan Thailand," kata Prayuth Chan-ocha.
"Ia mengatakan bahwa hingga kini dirinya dan rakyat Thailand masih dilanda duka dan kesedihan, jadi Thailand akan terlebih dahulu menghadapi kedukaan ini," kata Prayuth Chan-ocha.
Sebagai tanda berkabung, Thailand telah mengusung tema hitam-putih selama masa berkabung ini, yang diaplikasikan dalam beberapa aspek.
Warga Thailand telah diminta untuk mengenakan busana hitam atau putih selama 30 hari pertama masa berkabung.
Selain itu, tayangan televisi, situs berita, sampai cetakan surat kabar pun hadir dalam edisi hitam-putih dalam rangka wafatnya sang raja. (Sydney Morning Herald/SCMP)