TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Menteri Luar Negeri Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengesahkan Resolusi mengenai pembentukan Contact Group on Peace and Conflict Resolution (CG-PCR) di hari kedua Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, Rabu (19/10/2016).
Contact Group on Peace and Conflict Resolution merupakan gagasan Presiden Joko Widodo yang awalnya diusulkan pada pertemuan Informal Gathering on Strengthening Solidarity and Cooperation in the Islamic World, 22 April 2015, di sela-sela Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika di Jakarta 19-24 April 2015.
Pembentukan CG-PCR adalah yang pertama dibentuk atas initiatif negara anggota OKI.
Berbagai contact groups OKI lainnya yang selama ini dibentuk merupakan initiatif dan usulan Sekretariat OKI.
Secara khusus diharapkan CG-PCR dapat dimanfaatkan oleh negara OKI guna menyusun strategi bersama dalam menghadapi permasalahan, seperti dalam memerangi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
Selain itu, melalui CG-PCR anggota OKI juga diharapkan dapat memberikan masukan dan mencari solusi terhadap berbagai konflik yang dihadapi oleh berbagai negara OKI, baik konflik yang bersifat intra-state maupun in ter-state.
Pembentukkan CG-PCR tersebut dilakukan melalui proses pembahasan yang cukup panjang. Indonesia telah meyakinkan 55 anggota OKI lainnya bahwa CG-PCR tidak saja akan memberikan negara OKI forum untuk berbagi pengalaman dan strategi mengenai berbagai permasalahan politik dan keamanan di dunia Islam, namun juga dapat memberikan masukan bagi solusi yang bersifat fungsional dan action-oriented.
"CG-PCR perlu dimanfaatkan sebagai forum untuk berbagi pengalaman, strategi serta pengetahuan dalam mencari solusi bersama bagi berbagai tantangan yang dihadapi umat muslim," ujar Menlu Retno Marsudi berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri.
Pasca pengesahan Resolusi pendirian CG-PCR ini, negara anggota OKI serta Sekretariat OKI akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai modalitas serta format pertemuan dari CG-PCR. Hal ini agar modalitas dan format CG-PCR dapat memastikan forum tersebut bersifat member-states driven serta melakukan pembahasan secara fokus.
Selain mengesahkan Resolusi pendirian CG-PCR, Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 juga telah mengesahkan 114 resolusi lain terkait isu-isu yang menjadi perhatian bersama, baik yang terkait dengan situasi konflik di berbagai negara anggota OKI - seperti Suriah, Irak, Afghanistan, Somalia, dan Yemen - maupun berbagai isu tematik khusus seperti upaya memerangi terorisme dan radikalisme serta upaya untuk membantu minoritas muslim di berbagai negara non-anggota OKI.