TRIBUNNEWS.COM, ESEKA - Sebuah rangkaian kereta yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas meluncur keluar dari rel dan terguling di wilayah Eseka, Kamerun, Jumat (21/10/2016).
Kecelakaan ini mengakibatkan setidaknya 53 orang tewas dan melukai 300 penumpang lainnya.
Demikian pernyataan resmi pemerintah setempat yang dikutip kantor berita AP.
Keadaan semakin buruk karena para korban luka tak bisa segera diselamatkan. Mereka harus menunggu gerbong yang tergelincir di kembalikan ke jalur lintasannya.
Juru bicara pemerintah setempat, Issa Tchiroma, menambakan, ada kemungkinan korban tewas akan bertambah.
"Ini merupakan hari yang menyedihkan bagi Kamerun," kata dia.
"Presiden pun menyampaikan pernyataan duka cita terkait kecelakaan ini, bagi seluruh korban dan keluarganya," ungkap Tchiroma.
Dalam perkembangan terakhir disebutkan, sejumlah korban terluka terkapar di dalam gerbong, ketika sebagian korban lain tengah dievakuasi ke RS Eseka.
Para sukarelawan, pekerja SAR dan sanak keluarga korban bahu membahu memberikan pertolongan pertama di lokasi kecelakaan.
Peristiwa ini terjadi di jalur kereta yang berada 120 kilometer sebelah barat Ibu Kota Yaounde.
Kereta yang menempuh perjalanan antara Yaounde dan kota pelabuhan Douala diperkirakan mengangkut 1.300 penumpang. Jumlah ini melampaui kapasitas normal yang hanya 600 penumpang.
Kecelakaan terjadi di tengah guyuran hujan deras. Hujan itu pun mengakibatkan adanya titik longsor di sejumlah titik jalan di kawasan tersebut.
Wilayah Eseka sangat sulit dijangkau dengan jalan darat. Sementara kepanikan pun kian memuncak saat diketahui bahwa di wilayah itu hanya ada sedikit dokter dan petugas kesehatan.
Menteri Kesehatan Kamerun Andre Mama Fouda yang langsung terbang menuju lokasi kecelakaan, memerintahkan paramedis dari wilayah terdekat untuk meluncur ke Eseka.