News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begini Tegangnya Saat Rombongan Kapal Induk Rusia Jajal Kesiagaan Angkatan Laut Inggris

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Induk Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Britannia rules the waves, Inggris Raya sang penguasa Samudera, begitu kira-kira petikan lirik lagu Rule Britannia.

Inggris yang pada abad ke-18 dan 19 menguasai lautan, sekarang mengalami serangkaian pemotongan anggaran militer yang membatasi kesiapan armada Angkatan Lautnya.

Bagaimana kalau Inggris justru diuji coba di halamannya sendiri?

Pada awal September 2016 Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan bahwa Rusia akan mengirimkan kapal induk Admiral Kusnetzov untuk memperkuat gugus tugasnya di Laut Merah dalam rangka memperkuat operasi militer yang dilancarkan terhadap kekuatan ISIS di Suriah.

Yang tidak disebutkan saat itu, bahwa rute yang akan digunakan oleh Admiral Kuznetsov ternyata melintasi selat Channel, alur laut sempit yang memisahkan Inggris dan Perancis.

Walaupun alasan Rusia adalah menggunakan rute terpendek, alasan ini tak bisa diterima mentah-mentah dan membuat Inggris naik darah.

Tensi antar kedua negara pun naik lagi, mengingatkan pada masa-masa Perang Dingin.

Apalagi kapal induk Admiral Kusnetzov merupakan kapal AL Rusia dengan tonase terbesar yang melintas sejak Perang Dingin, sehingga dapat diduga Rusia memang sedang uji kapabilitas Inggris.

Kapal induk tersebut berangkat dari pangkalannya di Severomosk dengan dikawal oleh kapal perang jenis Cruiser bertenaga nuklir kelas Kirov yaitu Pyotr Veliskiy (Peter Agung).

Bersamanya ada tiga kapal pendukung dan satu kapal selam.

Royal Navy (AL Inggris) pun menyiapkan kekuatan untuk menyambut gugus tempur kapal Rusia dengan mengerahkan destroyer Type 45 HMS Duncan dan dari pangkalannya di Portsmouth untuk mengawal Kusnetzov.

Perintahnya tegas dan jelas: Man Marking, atau berlayar hanya lima mil laut jauhnya dari kapal sasaran.

Belgia pun mengirimkan fregat Leopold I untuk mendukung HMS Duncan, bersama sejumlah kapal perang lain yang tergabung dalam NATO Maritime Group One.

Royal Air Force pun menyiagakan skadron Eurofighter Typhoon dari pangkalan RAF Lossiemouth dan RAF Coningsby untuk lepas landas segera apabila radar mendeteksi bahwa pesawat tempur yang dibawa Admiral Kusnetzov terbang dan melanggar wilayah udara Inggris.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini