TRIBUNNEWS.COM, NEWYORK - Pada bulan September lalu, unjuk rasa besar-besaran mengguncang sejumlah kota di Amerika Serikat.
Insiden penembakan terhadap seorang warga kulit hitam, Keith Scott oleh polisi menjadi sebabnya.
Penembakan terhadap Scott adalah satu dari 40 ribuan insiden penembakan yang terjadi di Amerika Serikat sejak Januari hingga September 2016.
Jumlah korban tewas pun telah melebihi 10.000 orang. Pelakunya tak hanya polisi tapi juga warga sipil.
Tingginya angka kematian akibat insiden penembakan menimbulkan perdebatan sengit perlu tidaknya kepemilikan senjata dibatasi.
Dan masalah ini pun menjadi isu yang panas dalam masa kampanye Presiden Amerika Serikat.