TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kemungkinan calon presiden AS Donald Trump untuk menang di pemilihan presiden AS diperkirakan kecil.
Menurut perhitungan dari jajak pendapat sejumlah media asing, Donald Trump diperkirakan mustahil untuk memenangkan pilpres Selasa (8/11/2016).
Jika melihat pada hasil akhir jajak pendapat menjelang pilpres, dukungan untuk calon presiden AS Hillary Clinton terus memimpin.
Seperti dari hasil jajak pendapat CBS/New York Times, 45 persen untuk Hillary Clinton dan 41 persen untuk Donald Trump.
Jajak pendapat ABC/Washington Post memperlihatkan 47 persen suara untuk Hillary Clinton dan 43 persen untuk Donald Trump.
Melalui jajak pendapat BBC, diketahui ada 48 persen suara untuk Hillary Clinton dan 44 persen untuk Donald Trump.
Namun, meski kerap terpaut selisih tipis, jatuhnya Donald Trump di ajang jajak pendapat dikatakan sudah cukup memperlihatkan kemungkinan kecilnya memenangkan pilpres.
Hal ini dapat didukung juga oleh perhitungan suara dari Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS (US Electoral College).
Hasil perhitungan dari lembaga tersebut sesungguhnya bisa jadi indikator penting kemenangan di pilpres AS.
Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS biasanya akan mengambil suara dari delegasi-delegasi perwakilan tiap negara bagian.
Menurut prediksi dan pengusutan sejarah dukungan partai, Hillary Clinton kemungkinan dapat menang dengan jumlah dukungan 257 suara.
Sedangkan, Donald Trump, yang meski diprediksi akan menang di lebih banyak negara bagian, kemungkinan hanya memperoleh 206 suara.
Kemenangan Hillary Clinton di jajak pendapat dan Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS membuat kecil kemungkinan Donald Trump menang.
Untuk menang, Donald Trump setidaknya harus dapat mengumpulkan 270 suara di Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS.
Suara dari warga Florida juga menjadi penentu, sebab jika Florida memenangkan Hillary Clinton, Donald Trump akan semakin terpuruk. (Independent/Aljazeera)