Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang mengaku baru sekadar mendengar kabar pemerintah Indonesia mengenai rencana pembangunan jalur kereta cepat (Shinkansen) Jakarta-Surabaya.
Namun belum ada kesepakatan apa pun, apalagi studi kelayakan dan lainnya.
"Kita baru sekadar mendengar saja, belum ada kesepakatan apa pun mengenai proyek kereta api jalur cepat Jakarta-Surabaya yang akan dibangun Indonesia nantinya," kata sumber Tribunnews.com, Senin (14/11/2016).
Studi kelayakan yang dibuat Indonesia untuk proyek kereta api Jakarta-Surabaya menurutnya, sepenuhnya dilakukan dan diputuskan Indonesia sendiri, sama sekali tak ada keterlibatan dari Jepang dalam hal itu.
"Tidak seperti studi kelayakan yang dibuat Jepang saat usulan proyek kereta cepat sebelumnya antara jalur Jakarta-Bandung, saat ini kita sama sekali tidak tahu dan tak ada keterlibatan pemerintah Jepang sampai dengan hari ini. Kalau sudah dilakukan studi kelayakan tersebut, sepenuhnya dilakukan pemerintah Indonesia," kata dia.
Rencana pembuatan jalur kereta api kereta cepat (Shinkansen) Jakarta-Surabaya memang dianggapnya baik untuk Indonesia.
"Bagus sekali hal itu dan Jepang pasti mendukungnya dengan baik pula. Namun semua ada proses ada step-step yang harus dilakukan bersama, kesepakatan bersama kalau memang ingin mengajak Jepang berpartisipasi dalam proyek tersebut," lanjutnya.
"Berharap dalam waktu dekat pemerintah Indonesia dapat membicarakannya lebih serius dengan pemerintah Jepang jika memang berkeinginan partisipasi Jepang sekali lagi dalam proyek Shinkansen tersebut," kata dia.