Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak Minggu (13/11/2016) kemarin bulan purnama terlihat indah di Tokyo.
Namun malam ini khususnya, menurut Badan Observatori Astronomi Jepang akan tampak paling indah sehingga disebut Supermoon di Jepang.
"Malam ini cantik sekali bisa lihat bulan purnama di Jepang. Namun cuaca berawan mendung dan kemungkinan hujan, mengganggu pemandangan itu di Tokyo dan sekitarnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (14/11/2016).
Meskipun demikian cuaca mendung tidak terjadi di seluruh Jepang.
Bulan purnama akan terlihat paling bagus dan cerah tak terganggu apa pun di Okinawa.
Daerah Jepang tengah dan barat seperti Kansai dan sekitarnya juga tampak mendung malam ini.
Selain itu juga masih terlihat bagus malam nanti bagi masyarakat yang ada di utara Jepang seperti wilayah Tohoku dan Hokkaido.
Sebulan sekali biasanya dalam perputaran antara bulan dan bumi, sekitar setiap 27 hari bulan akan mendekat ke bumi dan kali ini adalah yang paling dekat dalam tahun ini.
Sehingga hari ini kedekatan bulan dan bumi hanya 355.600 kilometer atau 27.000 kilometer lebih dekat daripada biasanya.
Biasanya jarak bulan dan bumi rata-rata sekitar 384.400 km.
"Itulah sebabnya bulan purnama kali ini akan sangat cantik, indah dan jelas dilihat," kata dia.
Bulan purnama malam ini diperkirakan akan mulai jam 08.21 dan akan penuh terlihat cantik sekitar jam 10.52 malam ini.
Lalu perlahan-lahan jarak kedua planet ini (bumi dan bulan) akan semakin menjauh.
Jarak terjauh bulan dan bumi tahun ini terjadi tanggal 22 April sehingga bulan tampak kecil sekali. Saat itu jaraknya mencapai 406.250 kilometer.
Jarak kedekatan bulan dan bumi hari ini pertama kali sejak tahun 1948 di mana tahun itu jarak kedekatan mencapai 356.490 kilometer. Hari ini mencapai 355.600 kilometer.
Associate Profesor Hitoshi Yamaoka dari badan astronomi tersebut mengungkapkan, meskipun jarak bumi dengan bulan mencapai ratusan ribu kilometer.
"Namun sebenarnya saat ini telah terjadi perubahan jarak dibandingkan masa lalu yaitu perubahan jarak manusia dengan bulan sekitar 6.000 kilometer. Hal ini dalam konstelasi pikiran manusia yang berada di tengah planet sedang berjalan antara bumi dan bulan," jelasnya.