TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang bomber remaja membongkar rahasia kehidupan di kamp tempat ISIS mencuci otak anak-anak.
Seperti dilansir MIRROR, di lokasi rahasia tersebut, ISIS mencuci otak remaja untuk menjadi pelaku bom bunuh diri.
Namanya remaja tersebut Mahmoud Ahmed.
Sudah beberapa bulan, dia menjadi prajurit remaja ISIS saat dirinya diminta untuk meledakkan bom bunuh diri di stadion sepakbola di kota Kirkuk, Irak.
Namun, aksi tersebut digagalkan oleh sekelompok polisi bersenjata.
Foto Mahmoud saat pakaian dan bomnya dilucuti oleh anggota kepolisian disiarkan ke dunia internasional pada Agustus silam.
Berbicara dari pusat rehabilitasi remaja Kurdish, Mahmoud membeberkan cara anggota ISIS mengajarkan dirinya menggunakan senjata otomatis.
Bukan cuma itu, Mahmoud juga mengaku diiming-imingi 'surga' setelah dirinya meninggal jika meledakkan bom tersebut.
"Selama 24 jam nonstop, mereka (prajurit ISIS) mengajarkan kita hal tersebut. Ada sekitar 60 orang remaja sejak 2002," ujar Mahmoud.
"Mereka (anggota ISIS) menakut-nakuti kami dengan video pemenggalan dan hal mengerikan lainnya," terangnya.
Tak hanya itu, para anggota ISIS juga memberikan identitas baru untuk Mahmoud.
Setelah pencucian otak itu, nama Mahmoud diganti menjadi Abu Musab, yang dilatih untuk mengobarkan 'perang suci'.
Dia dan anak-anak lainnya diajari cara bertempur, menggunakan senjata dan doktrin religi.
Sebelumnya, selama 3 bulan, Mahmoud juga pernah menghuni dilatih di kamp di Mosul dan Hawija.