News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2016 Tahun Terberat Bagi Samsung dan Volkswagen

Editor: Samuel Febrianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 2016 Menjadi tahun berat raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung dan pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen alias VW.

Awal September 2016, Samsung mengumumkan penarikan Galaxy Note 7. Penyebabnya, cacat produksi yang mengakibatkan baterai mudah meledak.

Kegagalan Note 7 menjatuhkan reputasi Samsung yang merupakan salah satu merek elektronik terbesar di dunia.

Apesnya produk terbaru Samsung itu sudah terlanjur menyebar ke penjuru dunia. Hasilnya, Komisi Keselamatan Konsumen Amerika Serikat ikut menyatakan ponsel pintar Galaxy Note 7 sebagai produk yang membahayakan karena rentan terbakar.

CPSC menganjurkan kepada pemilik Samsung Galaxy Note 7 untuk segera mematikan telepon mereka dan berhenti menggunakan produk bermasalah ini.

Administrasi penerbangan federal Amerika Serikat juga meminta penumpang pesawat untuk selalu melepas baterai Galaxy Note 7 ketika dalam penerbangan.

Di Indonesia, Samsung Note 7 juga diperlakukan sama. Penumpang tidak diperkenankan membawa Galaxy Note 7 ke dalam pesawat, tas yang dibawa ke dalam kabin, tas yang dibagasikan, serta kargo.

Ini merupakan kerugian terbesar yang ditanggung Samsung. Secara materi, kerugian ini mencapai 17 Miliar Dollar Amerika atau di atas Rp 200 triliun.

Sementara itu, salah satu pabrikan otomotif kebanggaan Jerman yaitu Volkswagen juga merupakan raksasa dunia yang "cukup malang" di tahun 2016.

Skandal emisi yang menggulung VW dari tahun 2015 berlanjut ke tahun 2016. VW dituntut membayar denda sebesar 18 miliar Dollar Amerika Serikat atau hampir Rp 250 triliun.

Tuntutan terbesar berasal dari Amerika Serikat. Di sini, pada Desember 2016, VW setuju untuk mengakhiri skandal "dieselgate" dengan cara membeli kembali dan merecall 80.000 mobilnya yang dijual di Amerika Serikat.

Kerugian VW diperkirakan masih akan bertambah besar di tahun ini. Perusahaan juga dituntut membayar denda akibat kerugian lingkungan yang diakibatkan oleh pemalsuan emisi.

>
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini