TRIBUNNEWS.COM - Di antara pesawat-pesawat tempur dinasti Sukhoi, varian yang paling sering mencegat pesawat-pesawat intai AS adalah Su-27.
Peristiwa pecegatan Su-27 terhadap pesawat intai USAF RC-135 U yang masih terbilang baru berlangsung pada 14 April 2016 ketika sedang terbang patroli di atas Laut Baltik.
Aksi pencegatan Su-27 terhadap RC-135 U berlangsung sangat agresif dan berbahaya .
Saat itu Su-27 melakukan manuver seperti mau menabrak RC-135 U. Tapi tiba-tiba Su-27 melakukan manuver menanjak lalu menukik lagi (barrel roll) di samping RC-135 U.
Manuver yang dilakukan Su-27 itu jelas membuat para kru RC-135 U kalang kabut karena bisa berakibat fatal.
Para awak pesawat pengintai AS patut khawatir karena insiden tabrakan antara pesawat surveillance dan jet tempur pernah terjadi.
Pada 1 April 2001, pesawat intai US Navy, EP-3E dicegat oleh jet tempur AL China, J-8 di sebelah tenggara Pulau Hainan.
Jet tempur China yang dipiloti oleh Letnan Wang Wei melakukan manuver dalam jarak dekat sehingga bertabrakan dengan EP-3E. Akibatnya J-8 patah jadi dua dan pilotnya tewas. Sedangkan EP-3E terpaksa mendarat darurat tanpa ijin di pangkalan udara milik China, Lingshui Airfield. Pesawat dan para awak EP-3E pun ditahan oleh otoritas China.
Tapi para pilot Su-27 tampaknya tak begitu menggubris insiden antara EP-3E dan jet tempur J-8 China itu.
Pasalnya, sebelum Su-27 mencegat RC-135U, telah terjadi aksi penyergapan yang berlangsung beberapa kali terhadap pesawat intai USAF.
Pada 25 Januari 2016, Su-27 mencegat RC-135 dengan manuver-manuver ekstrem ketika sedang terbang di atas Laut Hitam.
Pada 7 April 2015, satu pesawat Su-27 yang mencegat RC-135U di atas Laut Hitam bahkan melakukan manuver “fly pass” dan hanya berjarak 20 kaki dari posisi RC-135U.
Sedangkan pada 23 April 2015, pesawat intai RC-135U yang sedang terbang di atas kawasan Okhotsk yang masih wilayah Jepang disergap Su-27 dengan cara memotong jalur penerbangan pada jarak 100 kaki.
Tidak hanya pesawat intai AS yang menjadi korban pencegatan Su-27 secara agresif dan esktrim.
Pesawat dari negara lain juga jadi pernah jadi korban. Pada 16 Juli 2014 misalnya. Pesawat jet Swedia, ELINT juga disergap Su-27 yang terbang hanya 10,7 m di samping ELINT.
Namun aksi Su-27 yang gemar menyergap pesawat dari negara lain secara nekat ternyata pernah kena batunya juga.
Pada 13 Sepetember 1987, pesawat transpor Norwegia RnoAF P-3B berserempetan di udara akibat disergap Su-27 ketika terbang di atas Laut Barent. Akibatnya, kedua pesawat mengalami kerusakan tapi bisa mendarat selamat di pangkalan masing-masing.
Dengan latar belakang pernah celaka itu, tampaknya kegemaran para pilot Su-27 untuk mencegat pesawat dari negara lain yang dianggap telah melanggar wilayah udara Rusia sudah menjadi hal biasa.
Maka tak mengherankan jika kita masih akan ditemui manuver gila Su-27 yang tiba-tiba menyergap pesawat yang dianggap musuh di masa yang akan datang.