TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Presiden terpilih AS Donald Trump akhirnya memilih menantunya, Jared Kushner, sebagai penasihat senior Gedung Putih.
Keputusan penunjukan suami putri Donald Trump, Ivanka Trump, itu dikonfirmasi oleh tim transisi Donald Trump, Selasa (10/1/2017).
Hal ini menimbulkan pertanyaan dan spekulasi soal praktik nepotisme yang terjadi di pemerintahan yang akan datang ini.
Sebab, seorang presiden AS tidak dapat mempekerjakan anggota keluarganya di ranah pemerintahan.
Posisi Jared Kushner sebagai seorang menantu bagi Donald Trump termasuk dalam definisi "anggota keluarga" dalam peraturan tersebut.
Apalagi, Jared Kushner juga memiliki hubungan bisnis dengan Donald Trump dan itu membuatnya rawan terkena isu kepentingan pribadi.
Namun, menurut pengamat, penunjukan Jared Kushner itu justru bukan menjadi sebuah masalah.
Seorang jurnalis dan pengamat politik David Brock mengatakan upaya Jared Kushner untuk menghindari masalah nepotisme sudah cukup.
"Hukum anti-nepotisme memang tak jelas lingkupnya, namun Kushner tampaknya sudah mengambil langkah-langkah terbaik untuk mengikuti kode etik dan persyaratan pegawai pemerintahan," kata David Brock.
Jared Kushner memang akan mundur dari perusahaannya dan dari hal-hal lain terkait kepentingan pribadinya demi menerima tawaran Trump.
Seperti Donald Trump, Jared Kushner adalah seorang pengusaha real-estate di New York, pemilik perusahaan Kushner Companies.
Sedangkan, mantan pengacara etik mantan presiden AS George W Bush, Richard Painter, mengatakan penunjukan Jared Kushner sebenarnya mengecilkan risiko dari masalah nepotisme yang lebih besar.
"Penunjukan itu memang melanggar aturan, tapi tidak menunjuk (Jared) dan membiarkannya memegang peranan penting pada sebuah kebijakan pemerintahan hanya akan memperbesar masalah," jelas Richard Painter.
Selain menarik diri dari kepentingan bisnis dan pribadinya, Jared Kushner juga berkomitmen untuk tidak mengambil gaji dari jabatannya.
Hal itu dikatakan merupakan upaya Jared Kushner untuk menghindari masalah-masalah terkait UU anti-nepotisme.
Istrinya, Ivanka Trump, pun mengatakan dirinya tidak akan mengambil peran apapun di pemerintahan ayahnya nanti.
Ivanka Trump juga akan mundur dari jabatannya di Trump Organization dan melepas diri dari semua bisnis ayahnya dan bisnis pribadinya. (New York Post/NBC News)