News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diprotes Warga, Billboard Wanita Berhijab Diturunkan di Melbourne

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Billboard wanita mengenakan hijab untuk Australia Day.

TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Perusahaan iklan QMS telah menurunkan sebuah billboard di Melbourne yang mempromosikan perayaan Australia Day yang berisi gambar dua wanita yang mengenakan hijab, setelah mendapatkan protes dan ancaman.

Perusahaan billboard elektronik di Cranbourne, di Melbourne Tenggara merupakan bagian dari kampanye pemerintah negara bagian Victoria untuk mempromosikan perayaan Australia Day yang akan berlangsung 26 Januari.

Baca: Sticar Ajak Pemilik Mobil Ubah Kendaraan Pribadi Jadi Billboard Berjalan

Menteri Urusan Multibudaya Victoria Robin Scott mengatakan perusahaan yang memiliki billboard tersebut, QMS, menurunkan iklannya setelah mendapat beberapa protes.

"Ada beberapa protes, beberapa diantaranya bernada ancaman, terhadap perusahaan QMS yang memasang billboard tersebut." katanya.

"Dan mereka membuat keputusan berdasarkan pertimbangan keselamatan pekerja dan infrastruktur bisnis untuk menurunkan sementara billboard tersebut."

Billboard tersebut menunjukkan dua wanita muda mengenakan hijab, merayakan Australia Day di tahun 2017.

Kelompok garis kanan membagi gambar tersebut di sosial media

Kelompok sayap kanan yang menentang kedatangan imigran ke Australia, The United Patriots Front, telah memasang gambar billboard tersebut di akun Facebook mereka, 13 Januari lalu, yang kemudian banyak dishare.

"Billboard dari negara bagian di Cranbourne dilihat oleh seorang pendukung, mereka berusaha keras untuk mengartikan kembali negara ini, dan secara perlahan menghapus anda dari sejarah." kata post tersebut.

Scott mengatakan dia tidak mengetahui apakah masalah ini sudah diadukan ke polisi.

"Apapun latar belakang dari mereka, gambar orang merayakan kecintaan mereka kepada negeri ini tidak seharusnya dianggap sebagai hal yang mengganggu di masyarakat kita." katanya.

"Saya kira ini sesuatu yang harus kita rayakan."

QMS tidak memberikan jawaban atas permintaan wawancara dari ABC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini