News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Baru Amerika

Jelang Pelantikan, Pendukung Donald Trump Bentrok Dengan Pengunjuk Rasa di Washington

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jelang pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) pengunjuk rasa dan pendukung Donald Trump bentrok.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON — Jelang pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) pengunjuk rasa dan pendukung Donald Trump bentrok.

Untuk mengendalikan aksi massa, kepolisian menggunakan gas air mata.

Ratusan demonstran berkumpul di luar National Press Club di pusat kota Washington, dimana acara "DeploraBall" itu diadakan.

Kekacauan meletus di luar DeploraBall pada malam Donald Trump akan dilantik.

Bentrokan berawal dari aksi saling ejek seorang pendukung Trump dengan para demonstran.

Ratusan pengunjuk rasa memenuhi jalanan di depan National Press Club, tempat DeploraBall.

Istilah DeploraBall terinspirasi dari pernyataan Hillary Clinton yang menyebut beberapa pendukung Trump sebagai "keranjang deplorables".

Bentrokan pecah antara pendukung Trump, pengunjuk rasa, dan polisi.

Dalam bentrokan yang terjadi terlihat seorang dibawa ke trotoar oleh polisi setelah terkena pukulan di kepala.

"Saya berpikir kebanyakan orang-orang ini tidak tahu apa yang mereka bicarakan," kata Daniel, seorang pendukung Trump yang meminta agar tidak menggunakan nama lengkapnya karena takut dilecehkan secara online.

"Ini cukup ironis bahwa mereka menyebut diri mereka Partai anti kekerasan dan kebebasan berpendapat," tambahnya.

Di tempat terpisah, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Kamis (19/1/2017) malam, berjanji akan membawa persatuan untuk Amerika Serikat menjelang pelantikannya sebagai presiden ke-45.

Pengusaha berusia 70 tahun itu terbang dari New York bersama istrinya, Melania, dengan menggunakan jet pribadi yang mendarat di sebuah pangkalan militer di dekat Washington DC.

Dia kemudian menghabiskan hari di ibu kota Amerika Serikat itu dengan menghadiri serangkaian acara pra-pelantikan yang sudah menjadi tradisi bagi presiden terpilih.

"Kami akan mempersatukan negeri ini," kata Trump di hadapan ribuan orang di Lincoln Memorial setelah sebuah konser yang menutup pesta kembang api.

"Kami akan melakukan banyak hal yang belum pernah dilakukan negeri ini selama beberapa dekade. Akan ada perubahan, saya berjanji," ujar Trump.

Di hari yang sama, Trump menghadiri jamuan makan siang dengan para politisi Partai Republik di kongres dan para calon menterinya.

Selanjutnya Trump berkunjung ke taman makam pahlawan Arlington.

Di sana dia bersama wapres terpilih Mike Pence meletakkan karangan bunga di tugu peringatan prajurit tak dikenal.

Setelah ziarah itu, Trump kembali ke seberang Sungai Potomac untuk berpidato di tugu patung Abraham Lincoln yang terbuat dari marmer itu.

Bahkan dalam kesempatan tersebut Trump sempat mendongak dan memberikan hormat kepada patung salah satu presiden AS paling ternama itu.

"Tak pernah ada momen seperti ini. Kami akan mengubah segalanya. Kami akan memberikan kalian semua pekerjaan," ujar Trump.

"Terima kasih telah bergabung di tempat ini, sebuah malam yang sangat istimewa! Bersama-sama, kita akan membuat Amerka kembali berjaya," kata Trump.

Trump dijadwalkan mengucapkan sumpah pada Jumat (20/1/2017) pukul 11.47 waktu setempat dengan dipandu hakim agung John Roberts.

Tiga mantan presiden dijadwalkan hadir bersama para tamu undangan lainnya, termasuk rivalnya dalam pemilihan presiden, Hillary Clinton.(TIME/AP/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini