TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Sebuah penggerebekan yang dilakukan pasukan khusus AS di Yaman pada Minggu (29/1/2017) dini hari, menewaskan 30 tersangka anggota Al Qaeda.
Di antara para korban terdapat tiga petinggi Al Qaeda dan 10 warga sipil. Demikian penjelasan pejabat provinsi Baida, Yaman.
Pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu menyebut, sebanyak tujuh perempuan dan tiga anak-anak tewas dalam penggerebekan di distrik Yakla itu.
Sebelumnya, sejumlah sumber mengatakan, target penggerebekan itu adalah kediaman milik tiga kepala suku yang terkait dengan Al Qaeda.
Namun, para pejabat provinsi Baida mengatakan, sejumlah helikopter Apache yang dikerahkan AS juga menyerang sekolah, masjid, dan fasilitas medis yang digunakan Al Qaeda.
Ini adalah opersi militer AS pertama yang dilakukan di Yaman sejak Presiden Donald Trump dilantik pada 20 Januari lalu.
Di masa pemerintahan Barack Obama, AS lebih banyak menggunakan drone dalam menghadapi kelompok militan di Yaman dan negara lain seperti Afganistan.
Kelompok di Yaman yang menyebut diri Al Qaeda di Semenanjung Arabia (AQAP) dianggap pemerintah AS sebagai kelompok yang berbahaya.
Pada 14 Januari, Pentagon mengumumkan telah berhasil menewaskan tokoh senior Al Qaeda di Baida lewat sebuah serangan udara sepekan sebelumnya.
Al Qaeda dan ISIS telah menggunakan kekosongan kekuasaan yang terjadi akibat konflik bersenjata antara pemerintah Yaman dan pemberontak Huthi yang sudah berlangsung selama dua tahun.