TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Publik Indonesia dikejutkan dengan berita pembunuhan Kim Jong-Nam.
Penyebabnya, apalagi kalau bukan rilis Kepolisian Diraja Malaysia, bahwa satu dari 2 wanita pembunuh Kim Jong-Nam, adalah wanita asal Indonesia.
Yang terbaru, adalah fakta dibalik penangkapan Siti Aisyah.
Polisi menggerebek kamar hotel di mana Siti Aisyah menginap sejak melakukan aksi pembunuhan terhadap Kim Jong-Nam.
Hotel itu berada di kawasan Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca: Warga Tambora: Tampangnya Saja Bloon, Saya Tak Percaya Siti Aisyah Bunuh Kim Jong Nam
Baca: Perwakilan Polri di Malaysia Belum Dibolehkan Bertemu Siti Aisyah
Dilansir The Strait Times, ada beberapa benda yang ditemukan di kamar hotel Siti Aisyah ketika digerebek polisi.
Yakni, setumpuk uang dalam berbagai mata uang, termasuk 3 lembar uang 100 dolar AS.
Ada pula dua ponsel.
Satu ponsel kosongan tanpa SIM card, dan satunya lagi diisi sebuah SIM card operator seluler Malaysia.
Melihat barang-barangnya, bisa dibilang Siti Aisyah punya selera fashion kelas atas.
Dompetnya merk Louis Vuitton.
Lalu ada kacamata Ray Ban, dan sepatu Charles and Keith di kamar tersebut.
Strait Times juga mengabarkan, kamar hotel itu dalam kondisi tak dikunci ketika polisi masuk.
Hal ini menimbulkan keheranan.
Apakah benar Siti Aisyah telah menunggu kedatangan polisi?
Sementara itu, pacar Siti Aisyah, yang seorang warga malaysia, yakni Muhammad Farid Jalaluddin (26), mengantar Siti dari hotel di Bandar Baru Salak Tinggi.
Di hotel ini, Siti Aisyah menginap bersama pelaku pembunuhan lain, wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong.
Doan Thi Huong ditangkap ketika hendak pergi menuju Vietnam.
Lalu, siapa Siti Aisyah?
Hingga kini, masih belum jelas identitas wanita tersebut.
Diberitakan media Malaysia The Star, Kamis (16/2/2017), Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan dalam paspor itu wanita tersebut tertulis bernama Siti Aisyah.
"Berdasarkan paspornya, dia berasal dari Serang di Indonesia," kata Abu Bakar.
Aisyah ditahan pada Kamis dini hari.
Menurut Abu Bakar, Aisyah adalah wanita yang tertangkap kamera CCTV di bandara Kuala Lumpur usai Jong Nam mengaku sakit.
Paspor yang dipegang wanita tersebut dikeluarkan imigrasi Serang, Banten.
Tertulis pula, wanita itu lahir pada 11 Februari 1992, di Serang, Indonesia.
Paspor Asli
Jejak Siti Aishah, perempuan berpaspor Indonesia yang diduga terkait kematian Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, masih misteri.
Polisi Malaysia mengidentifikasi Siti Aishah beralamat di Serang (Provinsi Banten), Indonesia, dan lahir pada 11 Februari 1992.
Sementara Kepala bagian Humas Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Agung Sampurno memastikan, paspor yang dipegang Siti Aisyah dikeluarkan dari kantor Imigrasi Jakarta Barat.
"Paspornya diterbitkan di Jakarta Barat," ujar Agung Sampurno.
Siti ditangkap Kamis (16/2/2017) dini hari, beberapa jam setelah polisi Malaysia menangkap Doan Thi Huong, perempuan berusia 28 tahun dan berpaspor Vietnam, Rabu (15/2/2017).
Menurut pernyataan pers Kepolisian Diraja Malaysia, Siti terekam kamera pengawas di terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2 dan sedang sendirian ketika ditangkap.
Menurut Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar, Siti ditangkap pada Kamis pukul 02.00 atau pukul 01.00 WIB.
Ia tidak menyebut secara rinci di mana persisnya Siti ditangkap.