News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raja Salman Teken MoU Bernilai 65 Miliar Dolar AS di China

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raja Saudi Arabia, Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat akan terbang meninggalkan Bali, Minggu (12/3/2017) untuk melanjutkan lawatan ke Jepang.

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Raja Salman masih sibuk berkeliling Asia. Setelah Jepang, Raja Arab Saudi ini melanjutkan kunjungan bisnisnya ke China.

Sejumlah kesepakatan bisnis antara dua negara terjadi. Diperkirakan, potensi investasi antara kedua negara mencapai US$ 65 miliar.

Seperti diketahui, kunjungan Arab Saudi ke sejumlah negara di Asia dalam rangka mengamankan penjualan minyak di masa depan. Agenda lain, memuluskan rencana penawaran saham perdana (IPO) raksasa minyak milik pemerintah Saudi Aramco.

Arab Saudi telah berupaya meningkatkan penjualan minyak ke China yang merupakan pasar minyak terbesar kedua di dunia. Ini dilakukan lantaran Arab Saudi kehilangan pangsa pasar di Rusia pada tahun lalu.

Dalam sambutannya, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa China adalah pasar bagi ekspor minyak yang andal dan stabil.

"Untuk waktu yang lama, China dan negara Islam lainnya telah saling menghormati dan memiliki kerja sama win-win solution," terang Xi seperti dikutip Reuters, Kamis (16/3/2017).

Menanggapi pujian tersebut, Raja Salman berharap China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam urusan Timur Tengah. Pertemuan kedua negara kuat ini menghasilkan nota kesepahaman (MoU).

MoU itu dalam bentuk 21 penawaran mulai dari investasi pada pabrik minyak, petrokimia, sektor e-commerce dan pasar energi terbarukan.

Teman lama

Contoh, Saudi Basic Industries Corp (SABIC) dan Sinopec sepakat mengembangkan proyek petrokimia di China dan Arab Saudi. Sinopec dan SABIC merupakan perusahaan petrokimia terbesar di dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Ming mengatakan, nota kesepahaman terjadi karena Xi Jinping dan Raja Salman merupakan teman lama.

Sebelum bertandang ke China, Arab Saudi telah berinvestasi di Jepang dalam bentuk 11 kesepakatan bilateral dan 20 MoU sektor swasta.

Di Indonesia, kunjungan Raja Salman diharapkan mengucurkan investasi hingga US$ 25 miliar dan kerjasama antara Pertamina dan Aramco. 

Sementara di Malaysia, Aramco diharapkan akan berkolaborasi dengan perusahaan minyak Petronas.

 
 
Reporter: Mona Tobing

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini