TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum, kelompok teroris menggila menggunakan anak kecil sebagai martir.
Seperti dilansir Viral4real, Senin (27/3/2017), kelompok yang kian meningkatkan 'pemberdayaan' bocah ini seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), Boko Haram dan Taliban.
Cara ini benar-benar strategis dan juga mengejutkan sejumlah pihak.
Fenomena tersebut semakin menjadi sorotan media sehingga membuat para teroris merekrut para 'pengantin'.
Hal paling mengerikan adalah para bocah itu dipaksa memerangi pasukan lain dan membawa senjata mematikan.
Mereka pun difungsikan sebagai bomber bunuh diri.
Terakhir, bocah berusia 7 tahun ditangkap saat hendak memasuki kota sarat konflik, Mosul, Irak.
Skuat Irak melihat gelagat mencurigakan dari bocah itu dan memutuskan untuk mendekati serta memeriksanya.
Ternyata, kecurigaan mereka terbukti.
Bocah tersebut memiliki bom yang terpasang di perut dan akan diledakkan di wilayah itu.
Seorang prajurit Irak melucuti bom di perut bocah tersebut.
Kepada prajurit itu, bocah itu mengaku seorang pria yang dipanggilnya 'paman' meletakkan rompi tersebut.
Terlihat, mimik wajah bocah tersebut ketakutan, dan sangat bingung dengan 'perannya' dalam perang itu.
Sang 'paman' itulah yang memaksa bocah tersebut mengenakan rompi bom dan berlagak seperti 'pengantin'.
Beruntung, prajurit Irak tersebut menyelamatkan bocah itu dan nyawa warga yang tak terhitung jumlahnya.(*)