TRIBUNNEWS.COM,WASHINGTON DC - Warga Suriah melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung putih, Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Mereka mnyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan kimia di Provinsi Idlib.
Pengunjuk rasa meneriakan agar "Assad segera lengser sekarang" dan tanda-tanda "genosida Suriah".
Selasa (4/4/2017), terjadi serangan senjata kimia ke kota Khan Sheikhoun di Suriah Utara yang menewaskan lebih dari 80 orang.
Serangan kimia itu memperoleh kecaman internasional dan mendorong Presiden AS Donald Trump untuk meluncurkan 59 rudal jelajah ke pangkalan udara yang dikendalikan pemerintah Suriah.
Baca: Kapal Perang Amerika Mulai Tembakkan Puluhan Rudal Tomahawk ke Suriah
Farouk Belal, seorang aktivis yang merupakan anggota dari Koalisi untuk Suriah demokratis, mengatakan dia dan warga Suriah lainnya di wilayah Washington DC menyerukan Assad berhenti memakai kekuatan militer.
Mereka mendesak Assad segera mengakhiri perang dan berhenti proliferasi organisasi "ekstremis".
"Munculnya ISIS karena kejahatan Assad. Selama melakukan kejahatan ini, orang akan bergabung dengan kelompok itu untuk melawan dia,' kata Belal yang adalah berasal dari Kota Idlib, mengatakan kepada Al Jazeera.
Belal mengatakan dia dengan 20 aktivis Suriah lainnya merasa sakit ketika 59 rudal jelajah Tomahawk diluncurkan dari kapal induk AS di Laut Mediterania.
Serangan militer Amerika Serikat (AS) ke wilayah Suriah yang disebut sebagai serangan balas dendam atas aksi penggunaan senjata kimia oleh Suriah, mengarah ke sebuah pangkalan udara.
Sebanyak 59 rudal kendali Tomahawk menghantam kawasan pangkalan udara Shayrat, di wilayah tenggara Provinsi Homs.
Serangan AS ini dibawah perintah Presiden Donald Trump ditembakkan dari kapal perang USS Ross dan USS Porter, dua kapal perusak angkatan laut di Timur Mediterania.
Rudal menargetkan pesawat tempur, sistem pertahanan udara dan perlengkapan strategis lainnya milik Suriah di pangkalan udara Shayrat di Homs, Suriah Barat.
Pangkalan udara ini diyakini tempat pesawat yang terlibat dalam serangan kimia Selasa (4/4/2017) lalu, kata Pentagon.
Tujuan serangan itu adalah "untuk menggentarkan rezim (Suriah) sehingga tidak menggunakan senjata kimia lagi."
Dalam pidato yang ditayangkan di televisi, Presiden AS Donald Trump mengklaim pangkalan udara tersebut merupakan tempat serangan senjata kimia berasal. (Aljazeera/AP).