Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tempat parkir sepeda di Jepang banyak yang menggunakan perangkat (alat) berbayar otomatis yang mengunci roda depan sepeda.
Namun belakangan banyak dirusak dan akibatnya alat berbayar ditarik mundur (ditiadakan) oleh pengelolanya.
Salah satu alat berbayar yang ditiadakan tersebut di sebuah jalan raya di Kota Fukuoka yang baru saja dicopot sehingga parkir sepeda di sana kini tak lagi berbayar alias gratis.
"Alat berbayar otomatis dibayar tapi ternyata banyak dirusak penggunanya yang tampaknya tak mau bayar uang parkir sepeda walaupun hanya 100 yen," kata seorang petugas pemda Fukuoka kepada Tribunnews.com, Jumat (7/4/2017).
Akibatnya alat berbayar otomatis dicopot dan sekarang semua sepeda dengan risiko sendiri mengunci dengan rantai sepeda mereka masing-masing ke pagar tempat sepeda tersebut.
Penguncian sepeda ke pagar jalanan sebenarnya ilegal.
Baca: Kompor Gas Meledak saat Memasak di Taman, 3 Remaja Jepang Luka Parah
"Oleh karena itu sebenarnya pihak pemda punya hak untuk mengangkut sepeda-sepeda tersebut karena melakukan pelanggaran aturan yang ada," tambahnya.
Meskipun demikian sepeda tetap berderet panjang dan banyak setiap pagi di pinggir jalan Kota Fukuoka, ditaruh di sana dan penumpangnya naik kereta api untuk pergi ke tempat kerja atau ke tempat lain.
Upaya mengelola parkir sepeda di Jepang akhir-akhir ini diakuinya menjadi kesulitan banyak pemda di Jepang karena banyak yang menaruh sepeda di sembarangan lokasi.
Selain itu juga tidak mau bayar uang parkir sehingga menyulitkan pengelolaan parkir sepeda lebih lanjut.
Di lokasi dekat kantor Tribunnews.com di Tokyo, setiap hari kecuali Sabtu, Minggu dan hari libur, setiap hari banyak petugas pengawas sepeda berseliweran melihat sepeda yang terparkir terutama dekat stasiun kereta api.
Jika parkir sembarangan pasti sepeda diambil, disita dan pemiliknya dikirimkan kartu pos denda membayar uang sekitar 2.500 yen per sepeda.