News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rakyat Kelaparan, Presiden Venezuela dan Anak-anaknya Malah Plesiran

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke arah demonstran anti-pemerintah di Caracas, Venezuela, Rabu (19/4/2017). Awalnya unjuk rasa damai, lalu rusuh sehingga tiga orang tewas hari itu.

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Di saat negara dan rakyatnya menderita krisis ekonomi dan sosial, hingga berujung pada kelangkaan bahan pangan hingga kelaparan, keluarga Presiden Venezuela Nicolas Maduro malah memilih untuk plesiran.

Maduro beserta anak-anak tirinya dikabarkan menikmati olahraga terjun payung. Mengutip CNN Money, Kamis (11/5/2017), kabar plesiran Maduro dan keluarganya pertama kali disebut oleh lembaga nirlaba Human Rights Foundation.

Padahal, rakyat Venezuela tengah hidup menderita akibat krisis ekonomi dan gelombang unjuk rasa telah menelan setidaknya 30 korban jiwa.

Menurut Human Rights Foundation, apa yang dilakukan Maduro dan keluarganya sangat kontradiktif dengan pesan Maduro sebelumnya.

"Situasi ini sangat sempurna menggambarkan kemunafikan rezim sosialis Venezuela," ujar Javier El-Hage, direktur hukum Human Rights Foundation.

Tiga orang anak tiri Maduro melakukan olahraga terjun payung beserta beberapa orang atlet dalam sebuah kegiatan yang disponsori perusahaan minuman berenergi Red Bull.

Akan tetapi, pihak Red Bull menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak ada unsur kepentingan apapun dan tidak ada kaitannya dengan keluarga Maduro.

Red Bull menyatakan, para atlet secara pribadi membayar biaya perjalanan mereka dan tidak menerima kompensasi dari pihak manapun. Mereka tidak mengetahui bahwa mereka akan melakukan terjun payung bersama anak tiri Maduro.

Setelah ada kabar dari Human Rights Foundation, para atlet tersebut menolak menerima segala kompensasi atau pemberian apapun dan langsung meninggalkan Venezuela.

Adapun ketiga anak tiri Maduro yang mengikuti terjun payung ialah Yosser Gavidia Flores, Walter Gavidia Flores, dan Yoswal Gavidia Flores. Ketiganya membayar kepada SkyDive Carribean untuk berlatih bersama instruktur kelas dunia.

SkyDive Carribean menetapkan biaya 20 dollar AS atau setara sekitar Rp 266.000 per lompatan. Angka tersebut hampir setara dengan upah minimum warga Venezuela yang mencapai 39 dollar AS atau setara sekitar Rp 518.700.

Menurut sumber yang enggan disebutkan identitasnya, ketiga anak tiri Maduro melakukan olahraga skydiving sebanyak dua hingga tiga kali setiap bulannya. Pemerintah Venezuela pun tidak memberikan komentarnya mengenai hal ini.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini