TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Nama Mohamad Thaqif Amin Mohd Ghaddafi (10), sempat menghebohkan Malaysia, pada 26 April 2017 lalu.
Dia adalah seorang santri hafiz (penghafal Quran) yang meninggal setelah dihukum gurunya di pondok pesantren.
Kaki dan tangannya diamputasi karena mengalami pendarahan di dalam.
Diduga, ia dipukuli dengan pipa.
Nah, kepolisian Malaysia kemudian memutuskan untuk membongkar makam Mohamad Thaqif untuk proses penyelidikan.
Penggalian makam Mohamad Thaqif dilakukan pada Jumat (19/5/2017) pagi.
Nah, pihak keluarga mendiang Mohamad Thaqif pun memberi pengakuan mengejutkan.
Dilansir media Malaysia, Sinar Harian, jenazah Mohamad Thaqif ternyata masih dalam kondisi bagus dan tidak berbau.
Kunci Jawaban Latihan Soal PPKN Kelas 9 SMP/MTs Materi Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
"Allah menunjukan kebesaran-Nya. Kaki yang dipotong dan tubuh santri ini tidak rusak atau berbau busuk biarpun sudah hampir sebulan jenazahnya dikebumikan,"
"Keadaannya, seolah-olah masih baru ditanam semalam!" kata ayah mendiang Thaqif, Masarif.
“Allahuakabar!! Kakinya yang dikubur beberapa waktu tidak hancur. Bahkan badannya juga tidak hancur, sama seperti baru dikebumikan. Betul-betul menginsafkan saya. Masya Allah. Allah maha berkuasa,” kata Arif lagi.
Kisah Thaqif menjadi viral di Malaysia setelah dia dihukum pukul oleh penjaga yang bertugas di sebuah pondok pesantren di Johor, Malaysia.
Karena terluka, kaki Thafiq sampai diamputasi.
Dia kemudian meninggal dunia.