TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - T. Nhaveen (18), seorang remaja pria di George Town, Penang, Malaysia disiksa oleh lima kawannya hingga tewas.
Nhaveen yang diserang pada Sabtu lalu, mengalami luka parah dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RS Penang, pada Kamis kemarin.
Berdasarkan laporan medis, Nhaveen mengalami luka pada bagian anus akibat sodomi atau serangan benda tumpul, dan ada luka bakar di punggungnya.
Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar, mengatakan, kasus ini akan diselidiki sebagai tindak pidana pembunuhan.
Lima remaja teman sekolah korban, berusia antara 16-18 tahun, diduga melakukan pembunuhan itu. Semua pelaku kini telah ditangkap dan akan menghadapi tuntutan hukum.
Baca: Berlagak Seperti Banci, Kawanan Pencuri Ini Nyaris Bobol Warung Milik Rosinah
Media lokal memberitakan, polisi dan dokter rumah sakit menyebut para penyerang awalnya mengejek Nhaveen saat dia dan temannya sedang membeli makanan.
Dalam laporan itu disebutkan, awalnya, kedua korban dipukul dengan helm motor. Kawan Nhaveen berhasil melarikan diri.
Ibu Nhaveen, D.Shanti, yang diwawancarai surat kabar The Star mengatakan, anaknya telah mengalami bullying dari salah satu tersangka di sekolah, tiga tahun lalu.
Hal itu terjadi, kata Shanti, karena anaknya bersikap "lembut".
Namun, Nhaveen tak memperpanjang kasus tersebut, dan memilih menghindar agar tak terjadi kekerasan yang lebih parah.
Seorang guru dan beberapa teman korban mengatakan, Nhaveen menjadi sasaran serangan karena menolak bergabung dengan geng.
"Nhaveen mengatakan bahwa anak laki-laki itu mengatakan kepada dia, 'kamu banci, dan aku harus menjadikan kamu sebagai pria."
Demikian penuturan sang ibu kepada the Star, seperti dikutip laman Associated Press, Jumat (16/6/2017).