TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Nikki Haley mengatakan bahwa AS siap menggunakan kekuatan militer untuk menyerang Korea Utara.
Nikki Haley menyampaikan pidatonya di Markas Besar PBB, New York, AS, Rabu (5/7/2017) waktu setempat.
Ia mengatakan aksi uji rudal yang kerap dilakukan Korea Utara "menutup kemungkinan untuk penyolusian hubungan diplomatik".
"Aksi Korea Utara telah membuat dunia ini semakin menjadi tempat yang berbahaya. Peluncuran rudal ilegal mereka tak hanya berbahaya, tapi sungguh tak bertanggungjawab," jelas Nikki Haley.
"Ini membuktikan bahwa Korea Utara tidak ingin menjadi bagian dari perdamaian dunia," sambungnya.
Baca: Jepang Perkirakan Rudal Korea Utara Jatuh di ZEE Jepang
Karenanya, AS dinyatakan siap untuk menggunakan kekuatan militer untuk merespons segala aksi Korea Utara yang terus dikritik itu.
"Kami akan melakukan itu jika memang terpaksa. Tapi, kami sebenarnya tidak ingin mengarah ke sana," ucap Nikki Haley lagi.
Menurut Nikki Haley, uji rudal yang dilakukan Korea Utara jelas menandai semakin tingginya eskalasi militer negara itu.
Ditambah lagi aksi barbar yang membuat seorang pelajar AS yang ditahan oleh Korea Utara, Otto Warmbier, sampai koma dan akhirnya meninggal dunia.
Nikki juga mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump hendak menghadapkan Korea Utara dengan sanksi baru, seperti sanksi perdagangan.
"Jika kita bersatu, komunitas internasional dapat menghentikan sumber utama pemasukan dana ke rezim Korea Utara," tutur Nikki.
"Kita dapat menghentikan pasokan minyak untuk program militer dan persenjataannya. Kita dapat meningkatkan pemblokiran akses maritim dan udara," terangnya.
Selasa (4/7/2017), Korea Utara mengklaim pihaknya baru saja sukses menguji rudal balistik antarbenuanya (ICBM).
Melalui pengumuman khusus yang disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah setempat, Korea Utara mengonfirmasi bahwa rudal Hwasong-14 berhasil diluncurkan hingga ketinggian 2,8 kilometer.
Rudal tersebut sebelumnya kerap dikatakan terus dikembangkan untuk dapat terbang jauh hingga mencapai Amerika Serikat.
Donald Trump kemudian mengkritik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam cuitannya terkait uji rudal Korea Utara tersebut.
"Korea Utara baru saja meluncurkan rudalnya lagi," cuit Trump melalui akun Twitter resminya, @realDonaldTrump.
"(Kim Jong Un) sepertinya hidupnya kurang kerjaan, ya," sambung Trump. (TIME)