TRIBUNNEWS.COM - Organisasi radikal ISIS memang diakui hebat untuk urusan menarik anggota baru.
Meski aksi mereka sangat kejam, tapi nyatanya mereka tak pernah berhenti mendatangkan anggota baru.
Ada iming-iming menarik, yang dijanjikan ISIS kepada anggota baru.
Tapi, benarkah semua iming-iming itu benar?
Nah, untuk mengetahui hal itu, CNN melakukan investigasi ke sejumlah wanita yang pernah bergabung dengan ISIS.
Hasilnya?
Hampir semua wanita yang ditemui CNN merasa kecele dan kecewa telah bergabung dengan ISIS.
Dari beberapa wanita yang diwawancarai itu, ada 3 wanita kakak adik asal Indonesia.
Mereka adalah Rahma, Fina, and Noor.
Ketiganya mengatakan, meski sudah bergabung dengan ISIS, tapi mereka belum menikahi para militan ISIS.
Penyebabnya, mereka kecele dengan fakta yang didapat.
Jauh-jauh datang dari Indonesia, mereka menghabiskan banyak uang untuk menuju Suriah.
Dalam bayangan mereka, mereka ingin menikahi pria yang berjuang di jalan Allah.
Harapannya, tentu saja mati syahid masuk surga.
Mereka juga tertarik dengan janji bahwa hidup di negara ISIS, rakyat akan dibebaskan dari pajak, mendapat fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis.
Tapi mereka langsung tahu semua itu salah, ketika mereka bicara ke para pejuang ISIS.
"Mereka gembar-gembor berjuang di jalan Allah, tapi apa yang jadi obrolan mereka tidak jauh dari urusan wanita dan seks, ini menjijikkan," ujar kakak adik dari Indonesia ini.
Sementara, seorang perempuan bernama Saida, bergabung ke ISIS dari Montpellier, Perancis.
Ia mengatakan, cara menikah di ISIS sangat cepat.
Sebelum terbang ke Suriah, para wanita harus mengirim surat seperti lamaran kerja.
Isinya nama, usia, karakternya seperti apa, dan mencari pria yang seperti apa.
"Lalu kamu bertemu, ngobrol 15-20 menit, dan kamu bilang ya atau tidak. Bila keduanya setuju ya langsung menikah. Cepat sekali prosesnya," ujar Saida. (*)