News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernah Dibawa ke Bulan, Tas Astronot Neil Armstrong Dilelang Rp 53,2 Miliar

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tas milik astronot AS Neil Armstrong dilelang hingga Rp 53,2 miliar.

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sebuah tas milik astronot AS Neil Armstrong dilelang hingga Rp 53,2 miliar.

Tas tersebut tentu tak biasa, sebab pernah dibawa ke bulan oleh Neil saat melakukan gebrakan besar bagi dunia pada 1969, yakni menjadi manusia pertama yang menapakkan kaki di bulan.

Dikatakan Neil Armstrong menggunakan tas berwarna putih dan beritsleting itu untuk mengumpulkan bebatuan dan sampel lainnya di bulan.

Setelah pesawat Apollo 11 kembali ke bumi, nyaris seluruh perlengkapan yang diikutkan dalam misi perjalanan itu dibawa ke museum Smithsonian.

Namun, kekeliruan penanganan membuat tas yang digunakan Neil nyaris terbuang, sebelum akhirnya ditawarkan ke seorang kolektor.

Baca: Neil Amstrong yang Dikagumi Sekaligus Sering Dilecehkan

Biro Investigasi Federal (FBI) lalu mendapatkan tas tersebut dari si kolektor atas kasus penipuan dan pencucian uang, sebelum kemudian dilelang.

Setelah sempat terjual senilai 995 dolar AS (Rp 13,2 juta), tas tersebut kembali ditawarkan untuk dilelang.

Pekan depan, tas itu akan dipamerkan di rumah lelang Sotheby's, New York, AS, dan ditaksir senilai dua juta hingga empat juta dolar AS (Rp 53,2 miliar).

Dari penampilannya, tas itu memang terlihat seperti tas biasa, dengan sablonan tulisan 'Lunar Sample Return' pada sisi atasnya dan kain tahan api sebagai bahan dasarnya.

Tetapi, yang membuat spesial adalah adanya noda debu dan serpihan batu bulan pada tas berukuran 12 inci dan 8,5 inci itu.

"Tas tersebut memang sangat langka," komentar spesialis produk senior yang menangani pelelangan tas itu, Cassandra Hatton.

"Benda itu digunakan oleh manusia pertama yang mendarat di bulan, dalam misi pertamanya untuk mengumpulkan sampel-sampel perdana," katanya. (CBS News/Reuters).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini