TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM - Pemasangan detektor logam di Masjid Al Aqsa, Jerusalem, tidak membuat warga Palestina berhenti melakukan ibadah salat berjemaah.
Penolakan atas kebijakan pengamanan tetap berlangsung dan berujung sejumlah bentrokan dengan polisi Israel.
Baca: Buntut Pembatasan di Masjid Al Aqsa, Tiga Warga Tewas dalam Bentrokan dengan Polisi Israel
Warga Palestina menolak kebijakan sepihak pemerintah Israel untuk memperketat sistem keamanan di kompleks Masjid Al Aqsa.
Di Betlehem, Tepi Barat, puluhan warga Palestina melakukan salat berjemaah di balik detektor logam tiruan.
Baca: Pria di Bawah 50 Tahun Dilarang Memasuki Kota Tua, Warga Palestina Bentrok dengan Pasukan Israel
Hal itu sebagai aksi kritik atas pemasangan detektor logam di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa.
Setelah salat usai, jemaah membakar detektor logam tiruan untuk menunjukkan kemarahan pada pemerintah Israel.
VIDEO: Detik-detik Mobil Brio Merah Masuk Jurang, Sempat Tabrak Pembatan Jalan - Tribunpekanbaru.com
Detik-detik TKP Kasus Subang Digaris Polisi, Sempat Ada 2 Wanita Cengengesan Intip Lokasi Pembunuhan
Baca: Setelah Metal Detektor, 2 Kamera Keamanan Baru Dipasang Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa
Di daerah lain Tepi Barat, Kalandia, puluhan warga Palestina bentrok dengan tentara Israel.
Kerusuhan terjadi di tengah jalanan yang ramai.
Novel Baswedan: Polri Tidak Akan Berani Mengungkap https://t.co/VfDq6L3mQl via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Sementara itu, umat muslim di Jerusalem menolak untuk melewati detektor logam dan memilih untuk beribadah di luar Masjid Al Aqsa.
Aksi salat di luar masjid merupakan bentuk protes yang disuarakan sejumlah pemuka agama Islam di Palestina.
Selengkapnya, simak tayangan video di atas. (*)
>