Ryan mungkin menyadari jika apa yang ia lakukan adalah bentuk bakti terakhirnya kepada negara yang sangat ia cintai, meski hal tersebut harus mengorbankan nyawanya sendiri.
Setelah kejadian tersebut, jasad Ryan berhasil ditemukan oleh kelompok pencari, dimana Sersan Larry Bayot dari Divisi Pengintaian dari Infantri Divisi 1 juga ikut di dalamnya.
Sersan Larry tak lain adalah ayah dari prajurit pemberani ini.
Saat diwawancarai, sang ayah mengaku jika putranya tak mengalami luka fatal.
Akan tetapi, wajahnya, saat ditemukan, mengalami kerusakan parah dan luka bekas sayatan terlihat menganga di lehernya.
Diduga, kelompok pemberontak berusaha untuk menyiksa dan memenggal kepala Ryan saat Ryan sudah kehabisan amunisi.
Jasad Ryan beserta jasad 6 orang rekannya berhasil ditemukan pada 28 Mei 2017, empat hari setelah mereka dinyatakan tewas akibat serangan kelompok pemberontak.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, bahkan secara langsung memberikan medali kehormatan kepada ayah Ryan atas jasa serta keberanian putranya.
Duterte juga berjanji akan memberikan bantuan dana serta santunan pendidikan kepada semua anggota keluarga dari tentara yang berhasil selamat.(Ahmad Sadam Husen)