TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Seorang pembom bunuh diri menyerbu ke dalam masjid terbesar Syiah di Herat, Afghanistan, Selasa (1/8/2017) malam.
"Setidaknya 29 orang tewas dan melukai 64 orang serta 10 dari mereka kritis," kata pejabat rumah sakit Dr Mohammed Rafique Shehrzai.
Mehdi Hadid, anggota parlemen dari Herat, yang terjun langsung melihat ke lokasi kejadian setelah ledakan terjadi mengatakan kepada The Associated Press bahwa kejadian itu adalah salah satu pembantaian yang mengerikan.
Dia memperkirakan setidaknya 100 orang tewas dan terluka yang saat kejadian berada di sekitar masjid.
Serangan itu terjadi di tengah jamaah sedang shalat maghrib.
Diperkirakan sekitar 300 jamaah hadir saat itu.
Rumah Sakit Pusat Herat Dr. Shehrzai, mengkonfirmasi 29 jenasah dibawa ke rumah sakit di kota Herat, ibukota Provinsi Barat Herat Selasa malam, segera setelah ledakan terjadi malam hari.
Baca: Gelisah Selama Perjalanan, Remaja Ini Tiba-tiba Buka Pintu Darurat Pesawat Terbang
Hadid melihat beberapa potongan tubuh yang sedang diidentifikasi sebagai si teroris pelaku penyerangan.
Masih belum bisa dipastikan apakah pelaku penyerangan berjumlah dua orang, meskipun saksi-saksi melaporkan mendengar ledakan yang kedua sekitar 10 menit setelah pengebom awal meledakkan bahan peledak di rompinya.
"Masjid rusak parah dengan jendela hancur, dinding dan bahkan kubah besar dibumbui dengan pecahan peluru dan di mana-mana adalah darah dari para korban," kata Hadid.
Terletak hanya 50 meter (150 kaki) dari Pos polisi nasional Afghanistan, tapi Hadid mengatakan polisi terlalu takut untuk mengambil tindakan dan berdiri di luar Masjid saat serangan terjadi.
Penduduk sangat marah polisi tidak mencegah letusan kedua, meskipun masih tidak jelas apa yang menyebabkannya.
Puluhan penduduk setempat, yang sebagian besar Syiah, menyerang kantor polisi melempari batu, kata Gubernur Provinsi Herat Jalani Farhad.
Syiah adalah minoritas di Afghanistan dan telah terancam oleh kelompok yang terafiliasi dengan ISIS, yang beroperasi di bagian Timur. (TIME/AP).