TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badai topan Hato dengan kekuatan besar menyerang China bagian selatan seperti Provinsi Guangdong dan menyebabkan 12 orang meninggal.
Badai topan Hato menyapu daratan China pada Rabu (23/8/2017) siang tak jauh dari kota Zhuhai, di Provinsi Guangdong. Badai ini datang disertai angin kencang serta hujan deras dan menyebabkan banjir, pemadaman listrik dan kerusakan bangunan.
Sejumlah media China menyebut, hampir 27.000 orang di lokasi tersebut sudah dievakuasi. Sedangkan Xinhua menulis, pemerintah China mengeluarkan peringatan potensi terjadinya tanah longsor, banjir, dan bencana geologi lainnya.
Berdasarkan badan meteorologi Hong Kong, kekuatan angin Hato mencapai 175 kph (109 mph).
Delapan orang tewas di Macau. Sementara, empat orang dilaporkan tewas di dataran China. Satu orang lagi masih dinyatakan hilang.
South China Morning Post melaporkan, bisnis, sekolah, stasiun kereta, bandara terpaksa ditutup pada Rabu. Hanya ada satu pesawat yang berhasil mendapat di bandara tersibuk Hong Kong.
Kondisi ini membuat Hong Kong menaikkan sinyal peringatan ke level tertinggi yakni 10.
Badai ini diprediksi menyebabkan kerugian di pusat finansial global negara tersebut hingga HK$ 8 miliar.
Hato, yang berati 'merpati' dalam bahasa Jepang, saat ini tengah mengarah ke bagian barat. Namun, kekuatannya sudah berkurang.
Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber : BBC