TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Seni bela diri pencak silat mulai digandrungi di Rusia. Saat ini sekitar 300 orang warga Rusia mengikuti seni bela diri Indonesia tersebut yang tidak hanya di Moskow, tetapi juga di kota-kota lainnya, seperti St. Petersburg, Kirov, Saratov dan Tula.
“Perguruan pencak silat kami di Rusia sudah berusia 14 tahun yang kami rintis mulai tahun 2003. Saat ini sudah banyak peminatnya,” kata Valeriy Maistrovoy, Presiden Federasi Pencak Silat Rusia saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi di Moskow (24/08/2017).
Valeriy Maistrovoy yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Federasi Pencak Silat Eropa dan Presiden Federasi Seni Beladiri Moskow mengatakan murid-muridnya telah mendirikan dan mengembangkan pencak silat di negara-negara sekitar Rusia, seperti Azerbaijan, Estonia, Kazakhstan, Latvia, Lithuania, Polandia, Slovakia dan Ukraina.
Valeriy Maistrovoy yang didampingi Dmitry Kovalev, Wakil Presiden Federasi Pencak Silat Rusia dan Lyaysana Burnasheva, pelatih pencak silat datang khusus menemui Duta Besar Wahid di KBRI Moskow untuk berbagi cerita mengenai pencak silat di Rusia dan berdiskusi mengenai upaya pengembangannya. Mereka juga membawa dan menunjukan beberapa piala dan medali yang diraih dalam berbagai Kejuaraan Dunia Pencak Silat.
“Pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Bali bulan Desember 2016 lalu kami mengirimkan 7 peserta, dan dua orang di antaranya memperoleh piala, menempati juara ketiga, yaitu Magami Bayramov dan Lyaysana Burnasheva,” ujar Valeriy Maistrovoy sambil memperlihatkan piala-piala kepada Duta Besar Wahid.
Valeriy Maistrovoy yang merupakan satu dari sembilan orang non-Indonesia yang mendapat gelar “Pendekar” dari IPSI dan Persilat mengemukakan bahwa para pesilat Rusia mengikuti berbagai kejuaraan pencak silat tingkat dunia dan Eropa, dan segudang prestasi telah diraihnya.
Para pesilat Rusia merupakan salah satu terbaik di Eropa. Ditambahkan bahwa pencak silat tidak hanya suatu bentuk olahraga, tetapi juga seni yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya tinggi yang terlestarikan.
Duta Besar Wahid menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Federasi Pencak Silat Rusia, termasuk keberhasilan yang telah dicapai. Ini merupakan bagian dari promosi budaya Indonesia di Rusia untuk lebih meningkatkan hubungan kedua bangsa.
“Kita dapat bekerja sama untuk lebih mempromosikan pencak silat di Rusia sehingga dapat menarik lebih banyak lagi peminat dan peserta yang mempelajarinya,” tandas Duta Besar Wahid yang disambut gembira oleh Valeriy Maistrovoy.
Federasi Pencak Silat Rusia turut memeriahkan dan menyukseskan dua kali penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow pada 20-21 Agustus 2016 dan 4-6 Agustus 2017. Selain menyelenggarakan workshop, mereka juga melakukan demo pencak silat secara langsung.
Setahun setelah berdirinya perguruan pencak silat di Rusia, pada bulan Desember 2004 Federasi Pencak Silat Rusia telah mengikuti Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Singapura dan berhasil meraih satu piala, peringkat ke-3 untuk kelas hingga 85 kg.
Berbagai kejuaraan dunia dan Eropa, termasuk tingkat junior yang pernah diikuti, yaitu di Paris tahun 2005, London tahun 2006, Singapura tahun 2007, Kuantan tahun 2007, Zurich tahun 2008, Wina tahun 2011, Tashkent tahun 2013, Antwerpen tahun 2014, Tashkent tahun 2014, Kuala Lumpur tahun 2015. Pada tahun 2016 kejuaraan yang telah diikuti adalah Jerman Terbuka di Berlin, Piala Dunia ke-21 di Antwerpen dan Kejuaraan Dunia di Bali.
Duta Besar Wahid memandang perlu adanya kejuaraan pencak silat di Rusia dengan melihat peran aktif dan prestasi Federasi Pencak Silat Rusia.
“Kita rencanakan untuk menyelenggarakan workshop pencak silat untuk anak-anak dan pemuda Rusia di KBRI Moskow pada awal Oktober 2017 dan kemungkinan kejuaraan pencak silat piala KBRI Moskow pada musim panas tahun depan,” kata Duta Besar Wahid. KBRI MOSKOW