Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, TEXAS - Sebanyak 30 orang tewas menyusul banjir yang semakin ganas akibat Badai Harvey yang melanda Houston, Texas, Amerika Serikat.
Aksi pencarian dan penyelamatan darurat (SAR) terus dilakukan di saat genangan banjir semakin meninggi, Rabu (30/8/2017).
Ini menjadi hari kelima Badai Harvey menyerang daerah Texas, di mana ribuan orang kehilangan tempat tinggal akibat ditenggelamkan banjir.
Setidaknya 30 orang tewas akibat bencana alam tersebut yang semua kematiannya berkaitan dengan banjir.
Jumlah korban tewas kemungkinan dapat terus bertambah, menyusul banyaknya laporan orang hilang yang diterima sejak pekan lalu.
Baca: Kekasihnya Tak Suka Anak Kecil, David Bunuh Putra Kandungnya
Sedangkan, Wali Kota Houston Sylvester Turner memberlakukan jam malam demi menghindari tindak kejahatan seperti penjarahan terjadi di kota yang lumpuh akibat Badai Harvey ini.
Pemberlakuan jam malam dilakukan usai polisi menangkap sekelompok perampok bersenjata yang tertangkap melakukan pencurian sejumlah kendaraan bermotor.
Menurut badan iklim setempat, beberapa negara bagian AS diekspektasikan akan kembali dihujam hujan deras.
Badai Harvey diperkirakan akan bergeser ke dekat perbatasan Texas dan Louisiana pada tengah malam waktu setempat.
Baca: Reaksi Tokoh Dunia Atas Uji Rudal Balistik Korea Utara Hari Ini
Presiden AS Donald Trump tiba di Texas, Selasa (29/8/2017), ditemani Ibu Negara AS Melania Trump, Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, dan pejabat pemerintahan lainnya.
Di Corpus Christi, Trump bertemu dengan Gubernur Texas Greg Abbott, Senator Texas Ted Cruz dan John Cornyn, serta Kepala Badan Penanggulangan Darurat Federal (FEMA) Brock Long.
Trump juga menyempatkan diri menyapa warga setempat, sambil mengibarkan bendera negara bagian Texas.
"Kami menyayangi kalian. Kalian sungguh spesial. Kami di sini untuk menangani kalian," ucap Trump, sembari menyemangati bahwa warga Texas dapat menghadapi ini semua. (NBC News/New York Times)