Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kesederhanaan selalu menyelimuti warga Jepang dalam segala hal termasuk acara sebelum menyemayamkan jenazah orang besar, mantan PM Jepang Tsutomu Hata yang meninggal 28 Agustus 2017.
Setelah dipersiapkan semua peti jenazah dan mobil jenazah berikut foto almarhum dengan ukuran sekitar A4 dibawa selalu oleh isteri, Yuko, dan keluarganya, terutama puteranya Yuichiro Haneda anggota majelis tinggi parlemen Jepang, maka siang tadi mulai melakukan aisatsu atau kunjungan kehormatan ke beberapa tempat.
Pada awalnya mobil jenazah beserta ke luar jalan perlahan hari ini ke markas besar partai oposisi Partai Demokrat (DPJ) di mana Hata berasal di akhir hayatnya.
Dari markas DPJ mobil jenazah perlahan menuju ke depan kantor PM Jepang.
Isteri dan keluarganya turun, semua menggunakan pakaian serba hitam, membawa foto Hata dengan kedua tangannya, lalu menghormat ke bagian kantor PM Jepang.
Tentu beberapa orang di sana yang juga sudah meninggu dari kantor PM Jepang ikut pula menunduk memberikan salam dan hormat terakhirnya buat Hata.
Kemudian mobil menuju depan gedung parlemen Jepang.
Di depan gedung parlemen Jepang sedikitnya 50 orang anggota parlemen sudah menunggu di depan gedung itu termasuk mantan Menteri Luar Negeri Seiji Maehara yang mencalonkan diri menjadi Ketua DPJ saat ini.
Setelah itu mobil jenazah menuju tempat penyimpanan jenazah sementara menunggu waktu seremoni (upacara) perpisahan di Aoyama Tokyo pada tanggal 8 September 2017.