News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Kemanusiaan Rohingya

Bela Rohingya, 800 Muslim Rusia Salat Berjemaah di Depan Kedubes Myanmar

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo Rohingya

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Ratusan muslim Rusia melakukan ibadah salat berjemaah di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar dalam rangka bersolidaritas untuk warga Rohingya di Myanmar.

Ibadah dilakukan saat ribuan jemaah muslim, Minggu (3/9/2017), berkumpul dan melakukan aksi protes di Moskow, Rusia.

Pengamanan ketat dilakukan oleh kepolisian, yang mengerahkan 20 mobil polisi dan sebuah kendaraan besar di sekitar kantor kedutaan.

Namun, aksi protes berlangsung secara damai, sebab aksi dilanjutkan dengan ibadah salat berjemaah oleh para demonstran.

Sebanyak 800 jemaah yang berkumpul dekat kantor kedutaan dikatakan sempat salat berjemaah di depan kantor tersebut.

Dalam aksi protes itu, demonstran meneriakkan "Allahu Akbar!" dan menyampaikan pesan protes kepada Pemerintah Myanmar.

Menurut seorang pendemo, aksi protes dilakukan atas perlakuan tak setara terhadap warga Rohingya di Myanmar.

"Muslim adalah umat yang bersatu. Kita harus menunjukkan pada dunia bahwa muslim juga cinta damai," ucap pendemo yang tak disebutkan namanya itu.

Meski demikian, aksi protes itu dilakukan tanpa persetujuan dari otoritas Moskow.

Pemimpin Republik Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov, mengatakan dirinya juga hendak menggelar aksi serupa di daerahnya yang berpenduduk mayoritas muslim itu.

Ibadah salat berjemaah juga dikatakan akan dilakukan untuk mendoakan saudara-saudari di Myanmar.

Baca: Lenis Kagoya Akui Karakter Masyarakat Intan Jaya Memang Berbeda

Situasi di Myanmar memanas sejak Agustus lalu akibat konfrontasi antara umat Budha dan muslim Rohingya.

Nyaris sebanyak 400 orang telah terbunuh dalam konflik dan konfrontasi militer di negara tersebut hingga akhir Agustus.

Sedangkan, sekitar 73 ribu warga Rohingya sudah melarikan diri dari konflik tersebut ke Bangladesh sejak konflik pecah. (RT News/Sputnik International)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini